kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Wamentan: Banjir buah impor karena minim transport


Minggu, 29 September 2013 / 21:55 WIB
Wamentan: Banjir buah impor karena minim transport
ILUSTRASI. Dalam 40 tahun terakhir, BMKG mencatat peningkatan suhu udara permukaan di Indonesia. FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Pemerintah menilai masih banyaknya produk hortikultura impor, terutama buah disebabkan biaya distribusi yang lebih efisien dibanding produk lokal. Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengatakan, biaya pengiriman dari Tiongkok misalnya bisa lebih murah dibanding mendatangkan dari daerah produsen buah dari dalam negeri.

“Bisa murah karena, satu, dibelinya partai besar. Dan misal, di Tiongkok, dari petani kemudian ditangani satu lembaga kemudian diekspor,” kata Rusman dalam talkshow September “Horti” Ceria di lapangan Monas, di Jakarta, Minggu (29/9/2013).

Sementara itu, buah lokal menjadi tidak kompetitif dari segi harga disebabkan minimnya infrastruktur untuk mendistribusikan produksi ke daerah lain. Oleh karena itu, Rusman berharap, pemerintah segera memperbaiki akses jalan dan transportasi, terutama di daerah sentra penghasil buah dan sayur untuk menekan biaya logistik.

“Akses jalan minim, truk ice box susah masuk. Pilihannya dipikul, atau dibawa dengan keranjang-keranjang. Menambah biaya distribusi, dan kesegarannya pun berkurang,” lanjut dia.

Sebagai informasi, berdasarkan data statistik impor buah-buahan yang masuk ke pasar Indonesia menunjukkan trend meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pada 2011, BPS mencatat impor buah-buahan Indonesia sebesar Rp 3,7 triliun. Sedangkan pada Januari hingga Agustus 2012, nilai impor buah-buahan telah mencapai Rp 140 miliar.

Namun, Rusman mengatakan prosentase volumenya masih kecil dibanding produk lokal. Buah impor hanya mengisi 6-7 persen hingga maksimal 10 persen di pasar dalam negeri. (Estu Suryowati/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×