Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk, berhasrat memperbesar lini bisnis kedua, yakni beton pracetak. Perusahaan pelat merah ini bakal menambah pabrik kelima di Balikpapan, Kalimantan Timur. Waskita mengalokasikan Rp 60 miliar, atau hampir separuh dari total belanja modal tahun 2014, sebesar Rp 135 miliar.
Pabrik baru nanti memiliki kapasitas produksi 200.000 beton pracetak per tahun. Dus, pabrik ini bakal menggenapi total kapasitas bersama empat pabrik lain menjadi 1 juta ton beton pracetak per tahun. Namun, “Pabrik baru akan mulai dibangun akhir tahun 2014,” kata Kepala Divisi Precast Jarot Subana, tanpa menyebutkan target pabrik berroperasi, kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Selain membangun pabrik, ada dua rencana lain yang akan dilakukan Waskita untuk memperbesar bisnis beton pracetak. Pertama, memperluas area penjualan ke luar Jawa.
Mulai tahun ini, perusahaan mengaku sudah merembesi pasar beton pracetak di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan dan Riau. Produk yang akan dipasarkan adalah sheet pile, slab, u ditch, girder, square pile, dan readymix. “Kami juga akan merencanakan produk baru berupa bantalan rel keretaapi,” imbuh Jarot.
Kedua, meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Pasuruan, Jawa Timur. Pabrik yang semula memiliki kapasitas produksi beton pracetak 175.000 ton per tahun, akan ditingkatkan menjadi 300.000 beton pracetak per tahun.
Sederetan rencana yang disusun tersebut rupanya menjadi kesatuan strategi untuk mengincar kontrak sebesar Rp 1,32 triliun sepanjang tahun ini. Dengan rincian, kontrak carry over Rp 309 miliar dan kontrak baru sekitar Rp 1 triliun. Jika target kontrak terpenuhi, Waskita menaksir bisa mencapai target penjualan beton pracetak tahun ini sebesar Rp 883 miliar.
Namun, pada kenyatannya, hingga kuartal I-2014, Waskita mengungkapkan baru mengantongi kontrak Rp 96 miliar, atau 7,28% dari total target. Sementara capaian penjualan beton pracetak baru sebesar Rp 86,36 miliar, atau 9,78% dari total target.
Jarot mengakui, pencapaiannya sepanjang kuartal I ini memang kurang maksimal karena perusahaan lebih banyak hanya menyelesaikan sisa kontrak tahun lalu. Namun, dia optimistis, kinerja perusahaan bakal santer menginjak kuartal III dan IV mendatang.
Malah, Waskita mengklaim, sebagai pemain baru, perusahaan telah menduduki peringkat ketiga penjualan beton pracetek nasional. Jika target produksi 1 juta beton pracetak tadi terpenuhi, perusahaan menghitung, ini setara dengan 19,23% total kebutuhan beton pracetak di Tanah Air per tahun yang sebesar 5,2 juta ton per tahun.
Sebagai catatan, kontribusi penjualan beton pracetak Waskita di kuartal I-2014 belum sampai 10%. Tepatnya, penjualan Rp 86,36 miliar setara dengan 9,12% terhadap total penjualan Rp 1,03 triliun. Kontributor terbesar adalah jasa konstruksi sebesar Rp 948,23 miliar. Kontributor terkecil adalah bisnis sewa gedung sebesar Rp 19,5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News