Reporter: Erviana Bastian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk berupaya meningkatkan Health Safety dan Enviroment (SHE) pada tahun ini. Mereka ingin agar pekerja dan karyawannya terhindar dari kecelakaan kerja fatal. Hal ini berkaca dari kejadian di 2017 dimana kecelakaan kerja yang terjadi di area konstruksi menelan korban jiwa sekitar 2.573 orang.
Hal ini yang membuat Waskita ingin mengurangi jumlah kejadian tersebut yang dampaknya akan merugikan perusaahnnya. Maka dari itu Waskita tengah menyusun rencana kerja di tahun 2019.
Subhan, Senior President Vice SHE Division PT Waskita Karya mengatakan, pada tahun ini akan melakukan migrasi OHSAS 18001:2007 ke ISO 45001:2018, Sosialisasi Kebijakan K3L & P2K3, Kegiatan HSE, Pelantikan Peningkatan Kompetensi SDM & Sertifikasi, Pemantauan Lingkungan, Pengendalian Penyakit Akibat Kerja, Pengamanan, Komunikasi dan Informasi, Evaluasi Perundang - undangan HSE, dan Evaluasi Laporan Akhir Tahun.
Menurutnya, apabila gagal mengelola safety maka perusahaan gagal mengelola bisnis tersebut. Sehingga ia berusaha untuk mengutamakan safety di tahun 2019.
"Migrasi OHSAS 18001:2007 ke ISO 45001:2018, Sosialisasi Kebijakan K3L & P2K3, Kegiatan HSE, Pelantikan Peningkatan Kompetensi SDM & Sertifikasi, Pemantauan Lingkungan, Pengendalian Penyakit, Akibat Kerja, Pengamanan, Komunikasi dan Informasi, Evaluasi Perundang - undangan HSE, dan Evaluasi Laporan Akhir Tahun, dan ditambah akan terus mengutamakan safety." katanya kepada Kontan.co.id pada, Jumat (4/1).
Selain itu, Subhan mengatakan, saat ini anak usahanya PT Waskita Toll Road memilki kesamaan standarisas dengan perusahaan lainnya seperti Samsung, dan Pertamina. Hanya saja yang membedakan dari yang lainnya adalah kesadaraan (awareness) terhadap kepedulian mengenai keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan (K3L).
"Sebenarnya perusahaan kita sudah sama rata dengan yang lainnya standarisasinya. hanya yang membedakan adalah awarnesnya atau kepeduliaan terhadap perusahaan lain seperti Samsung, dan Pertamina," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
