kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Waskita Karya (WSKT) Garap Proyek Tambak Budidaya Ikan Nila Salin Senilai Rp 238,86 M


Selasa, 09 September 2025 / 18:46 WIB
Waskita Karya (WSKT) Garap Proyek Tambak Budidaya Ikan Nila Salin Senilai Rp 238,86 M
ILUSTRASI. Waskita Karya (WSKT) raih kontrak baru berupa pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun penyelesaian modelling budidaya ikan nila salin(WSKT) di Jakarta.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kembali mendapatkan kontrak baru. Kontrak tersebut berupa Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Penyelesaian Modelling Budidaya Ikan Nila Salin di Eks Tambak Inti Rakyat (TIR) Karawang, Jawa Barat dengan nilai Rp 238,86 miliar.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, pembangunan proyek ini bertujuan meningkatkan produksi ikan nila salin untuk memenuhi permintaan tinggi dari pasar lokal dan pasar ekspor.

“Diharapkan budidaya ikan nila salin dapat dikembangkan serta dicontoh oleh masyarakat pembudidaya, khususnya yang berada di Pantura (Pesisir Utara) Jawa. Pasalnya, saat ini masih banyak tambak terbengkalai atau idle, sehingga perlu dimanfaatkan,” ujar Ermy dalam keterangan resmi, Selasa (9/9/2024).

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, masih terdapat sekitar 78.000 hektare (ha) tambak idle di kawasan Pantura Jawa. Pemerintah berencana merevitalisasi lahan tersebut untuk menggenjot produktivitas perikanan, terutama nila salin.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Umumkan Pencabutan Permohonan PKPU

Adapun, proyek konstruksi budidaya nila salin di eks TIR Karawang ini terdiri dari kolam pembesaran seluas 230 ha dan kolam pembenihan dengan luas kurang lebih 36 ha. Kemudian dilengkapi automatic feeder sebanyak 102 unit, rumah jaga tambak enam unit, rumah genset 20 unit, serta penangkal petir sebanyak 16 unit.

Budidaya ini dinilai mampu mengurangi dampak terhadap lingkungan. Hal itu karena ikan nila salin memanfaatkan daerah berair payau dan mempunyai Feed Conversion Ratio (FCR) lebih rendah, sehingga mengurangi beban ekosistem lokal.

WSKT juga terus berinovasi dalam mengerjakan proyek, termasuk pada pembangunan budidaya ini. Salah satunya dengan menggunakan geomembran sebagai dasar kolam budidaya. 

“Penggunaan geomembran bertujuan untuk menciptakan lingkungan kedap air yang stabil, menjaga kualitas air, dan meminimalisir kontaminasi tanah,” tandasnya. 

Selanjutnya: Rupiah Melemah ke Rp 16.482 pada Selasa (9/9), Simak Proyeksinya untuk Rabu (10/9)

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (10/9) Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×