Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan mulai mengerjakan proyek Jasa Rancang Bangun Penyediaan Barang Pengganti Milik Negara pada Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK).
Waskita Karya akan merenovasi sekaligus membangun 14 bangunan KLHK yang tersebar di sembilan lokasi di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Di Sulawesi Selatan, Perseroan berencana mengerjakan tiga proyek. Pertama pembangunan Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) di Maros, kedua Gedung Kantor Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) juga, serta ketiga Mess BPPHLHK di Makassar.
Kemudian di Kalimantan Timur, Waskita akan membangun dua gedung, yaitu Pusat Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah Nusantara (PHKPNN) di Mentawir juga Kantor P3E di Balikpapan.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Raih Kontrak Baru Rp 1,4 Triliun per Juni 2025
Berikutnya, Perseroan siap mengerjakan proyek Gedung Kantor Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah V Palembang di Sumatera Selatan serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) di Bangka Belitung.
Ada pula empat proyek KLHK di Bali yang akan direnovasi Perseroan, mencakup Kantor Dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Gianyar, Rumah Dinas Tukad Batanghari, Rumah Dinas Tukad Balian, dan Rumah Dinas D'Gedong Residence.
Sedangkan tiga proyek renovasi lainnya berada di Jakarta, yaitu Rumah Serbaguna Patra Kuningan di Jalan Dukuh Patra, Rumah Serbaguna Patra Kuningan di Jaya Mandala, serta Rumah Negara di Cibubur.
Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko mengatakan seluruh proyek tersebut akan diselesaikan dalam waktu sekitar lima sampai enam bulan dengan total nilai kontrak sebesar Rp 100,35 miliar.
WSKT berkomitmen menyelesaikan seluruh pembangunan dan renovasi tersebut secara tepat waktu dan mutu. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama proses pengerjaan pun menjadi perhatian utama.
"Maka demi membantu manajemen proyek konstruksi dan tahap desain hingga pembangunan, Waskita mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM). Salah satu fungsinya yaitu memberikan estimasi biaya yang akurat, sehingga membuat pekerjaan proyek lebih efisien," ujar Ari, dalam siaran pers, Senin (7/7).
Ari melanjutkan, lingkup pekerjaan Waskita pada proyek ini meliputi persiapan, pendahuluan, dan pembongkaran. Lalu melakukan pekerjaan struktur, arsitektur, Mechanical Electrical Plumbing (MEP), infrastruktur, halaman, landscaping, termasuk bangunan minor.
Pada akhir 2024, Waskita pun terpilih menjadi kontraktor pembangunan Kantor Gubernur Papua Selatan dan Kawasan Pusat Pemerintahan Otonomi Baru Papua Selatan di Kabupaten Merauke. Bahkan pada April lalu, Perseroan telah melakukan groundbreaking proyek Konstruksi Bangunan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta (DPRD DIY).
Selanjutnya: Cara Mengetahui Passion Agar Tahu Potensi Diri Sendiri
Menarik Dibaca: Kolaborasi Aquviva dan Plasticpay Sediakan Mesin Daur Ulang di Area Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News