Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Realty (WKR) akan gencar melakukan ekspansi proyek baru tahun depan. Perusahaan ini akan meluncurkan beberapa proyek baik di segmen rumah tapak, hunian vertikal, maupun proyek recurring income.
Perusahaan ini memandang prospek bisnis properti tahun depan terutama usai pemilihan presiden akan lebih baik. "Pertumbuhan paling baik tentunya nanti segmen end user karena hunian merupakan kebutuhan utama. Jadi kami akan siapkan proyek baru untuk mengisi pasar itu," kata Tri Hartanto, Direktur WKR pada Kontan.co.id, Jumat (21/12).
Hunian yang akan menyasar end user yang disiapkan salah satunya ada di dekat tol Cilincing. Disana, perusahaan ini menggandeng PT Modernland Realty Tbk mengembangkan proyek kawasan di lahan seluas 350 hektare (ha).
Tri mengatakan, pihaknya akan mengembangkan rumah tapak untuk tahap pertama. Pengembangan kawasan itu akan dilakukan secara bertahap. Untuk fase awal akan dikembangkan 100 ha.
Sementara proyek kedua, WKR akan mengembangkan proyek berbasis transit oriented development (TOD) di stasiun Bekasi. Perusahaan akan mengembangan lima tower apartemen di lahan seluas 3 ha punya PT Kereta Api Indonesia (KAI). " Sekitar 20% nanti akan dialokasikan untuk subsidi," kata Tri.
Sedangkan di sektor recurring income, perusahaan ini akan melanjutkan pembangunan hotel di Makassar dan Bandung. Selain itu, mereka juga akan mempersiapkan proyek hotel baru di Aceh di lahan seluas 4.000 meter persegi (m²) dan Lombok di laha sekitar 4.000 m2-5.000 m2.
"Induk kami punya aset-aset di lokasi yang strategis tetapi selama ini pemanafaatannya kurang optimal. Ini yang ke depan akan kita terus kembangkan untuk lebih produktif dengan mmebangun hotel atau kantor." kata Tri.
Saat ini, perusahaan ini sudah memiliki satu hotel di Cawang dan mengembangkan 13 proyek properti hunian di beberapa lokasi seperti Jakarta, Medan, BSD, Alam Sutera, dan Bali.
Untuk mendukung rencang ekpansi tahun depan, WKR akan menyiapkan belanja modal Rp 1,03 triliun dimana Rp 672 miliar untuk beli lahan, Rp 170 miliar setoran ke anak usaha, Rp 130 miliar untuk bangun hotel dan Rp 64 miliar biayai proyek eksisting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News