Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan semakin serius berinvestasi di sektor jalan tol tol. Perusahaan pelat merah ini akan bermitra dengan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) untuk menginiasi pembangunan jalan tol yang menyambungkan Harbour Road Ancol ke Tanjung Priok.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, proyek jalan tol tersebut akan membentang dengan panjang sekitar tujuh kilometer (km) dan akan dibangun secara elevated (layang).
Lantaran elevated, proyek tersebut akan membutuhkan investasi yang cukup besar yang diperkirakan akan mencapai Rp 11 triliun. "Tol ini memang tidak panjang tetapi karena elevated investasinya sekitar Rp 11 triliun," kata Tumiyana kepada Kontan.co.id, Kamis (7/6).
Saat ini, perkembangan proyek tersebut masih dalam proses inisiasi. Porsi kepemilikan saham antara WIKA dan CMNP dalam konsorsium tersebut juga belum diputuskan.
Yang jelas, Tumiyana berharap konsesi jalan bebas hambatan tersebut bisa mereka dapatkan tahun ini dan konstruksinya ditargetkan bisa dimulai akhir tahun 2018.
Selain jalan tol Harbour Road Ancol-Tanjung Priok, WIKA juga berencana menginisiasi dua jalan tol lain dengan menjalin konsorsium bersama dengan perusahaan swasta yaitu Tol Serang-Maja dan Tol Bandung Utara (Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR).
Untuk jalan tol Bandung Utara, Wijaya Karya akan berkongsi dengan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Marga Utama Nusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dengan kepemilikan saham masing-masing 60%, 20% dan 20%.
WIKA bersama anggota konsorsium sedang menyusun perkiraan nilai konstruksi bersama dengan Wika Beton. Selanjutnya, konsorsium akan mengirimkan surat pemrakarsa ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sementara di jalan tol Serang-Maja, WIKA akan berkongsi dengan PT Hanson International Tbk (MYRX). Namun, hingga saat ini progres rencana prakarsa tersebut masih belum berkembang.
Tahun ini,WIKA telah menggarkan belanja modal sebesar Rp 3 triliun untuk mengembangkan bisnis jalan tol. Dana tersebut akan dipergunakan untuk menggarap tol yang hak konsesinya sudah diperoleh dan mengincar ruas baru.
Bisnis tol bukan merupakan investasi yang baru buat WIKA. Perusahaan konstruksi ini sudah memiliki konsesi di tuju ruas jalan tol dengan total panjang mencapai 291,5 km. Ketujuh ruas tol itu adalah jalan tol Serang–Panimbang 83,67 km, Kunciran–Cengkareng 14,19 km, Soreang–Pasir Koja 8,15 km dan Surabaya–Mojokerto 36,27 km. Kemudian, jalan tol Bali 10 km, Balipapan–Samarinda 99,35 km, dan ruas Manado–Bitung sepanjang 39,9 km.
Sementara Kolaborasi WIKA dan CMNP dalam memprakarsai tol Harbour Road Ancol- Tanjung Priok. Sebelumnya, mereka sudah bekerjasama dengan membentuk korsorsium dalam pembangunan proyek Tol Soreang-Pasir Koja.
Selain itu, WIKA juga telah menandatangani nota kesepahaman kerjasama untuk pembangunan proyek jalan tol layang Manila – Taguig Express Way (MTEx) sepanjang 18,18 km di Manila, Filipina dengan CMNP. Dalam kerjasama itu, WIKA akan berperan sebagai kontrak Engineering, procurement, and construction (EPC).
Adapun kesepahaman bersama ini dijalin antara WIKA dengan Citra Consortium yang terdiri dari CMNP, PT Citra Persada Infrastruktur, dan CLGP Philipine Holding Inc. Penandatanganan MoU proyek dengan nilai investasi 43,75 miliar peso atau setara Rp 11,58 triliun itu dilakukan di Manila, Filipina, Senin (28/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News