kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya Pracetak Gedung Bidik Kontrak Baru Tembus Rp 654 Miliar di Tahun 2023


Senin, 08 Mei 2023 / 07:48 WIB
Wijaya Karya Pracetak Gedung Bidik Kontrak Baru Tembus Rp 654 Miliar di Tahun 2023
ILUSTRASI. Salah satu proyek WIKA


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cucu usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yakni PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (WPG) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 654 miliar di sepanjang tahun 2023.

Head of Marketing & External Communication WPG Farrys Andriansyah mengatakan, hingga akhir tahun 2023 WPG menargetkan kontrak sebesar Rp 654 miliar dan laba setelah pajak sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tembus Rp 13 miliar.

"Target tersebut dibidik dengan mengandalkan proyek-proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang bekerja sama dengan induk usaha," kata Farrys dalam media briefing, Jumat (5/5).

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Raup Kontrak Baru Hingga Rp 6,1 Triliun di Kuartal I-2023

Farrys menerangkan, pihaknya sedang menyusun rencana strategis dengan induk untuk memaksimalkan fungsi precast atau pracetak untuk proyek-proyek di IKN. Wika Pracetak juga tengah mendukung proyek IKN yang bersinergi dengan induk, kantor, dan beberapa gedung pendidikan serta hunian landed housing dan pipe rack.

"Untuk itu, WPG akan memaksimalkan potensi sinergi dengan induk dan tentunya mengembangkan spesialisasi-spesialisasi produk precast baru, terutama sistem on site construction," tutur dia.

Farrys menuturkan, hingga kuartal I 2023, total nilai kontrak telah mencapai Rp 56 miliar. Pada 2022, WPG membidik kontrak sebesar Rp 499 miliar yang hanya terealisasi 43% lantaran adanya pergeseran kontrak di tahun 2023.

Baca Juga: Obat Krisis BUMN Karya Tak Cukup dengan Merger dan Konsolidasi

Untuk diketahui, WPG adalah perusahaan patungan (joint venture) yang didirikan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), untuk beton pracetak gedung sekaligus aplikasinya dengan porsi kepemilikan masing-masing 49% saham untuk WEGE dan 51% saham milik WTON.

WPG berdiri sejak tahun 2016 dan berfokus pada industri pracetak beton untuk mendukung kemudahan usaha jasa konstruksi dan pengembangan produk komponen gedung lainnya. WPG memiliki empat produk yakni balok pracetak, kolom pracetak, hollow core slab (hcs), dan fasade pracetak.

WPG berencana bakal menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2027 mendatang, sesuai rencana jangka panjang perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×