Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) memulai produksi komponen beton pracetak sabodam modular untuk proyek Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Baku Huntap Tondo di Palu, Sulawesi Tengah.
Dedi Indra Sekretaris Perusahaan WTON menuturkan proyek ini dimiliki oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan penyedia jasa utama PT Minarta Dutahutama.
"Proyek ini diwujudkan pemerintah sebagai langkah penanggulangan banjir dan pengendalian sedimen pada kawasan Huntap bagi masyarakat korban bencana Palu di Tondo. WIKA Beton menerima pesanan sebanyak 1080 buah produk precast sabodam modular dengan target selesai pada 30 Desember 2023," ujarnya, Jumat (8/9).
Baca Juga: WIKA Beton (WTON) Arahkan Radar ke Proyek IKN
Saat ini proses produksi sedang dilakukan di mobile plant WIKA Beton di Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah. Sabodam sendiri merupakan jenis bangunan bendungan yang berfungsi untuk menampung dan mengendalikan banjir sedimen, serta mengarahkan aliran debris agar mengikuti alur sungai.
Dengan demikian, lanjut Dedi, kecepatan aliran dan debit sedimen yang mengalir dari hulu bangunan dapat dikontrol sehingga tidak menimbulkan kerusakan di sekitar aliran sungai, dan air yang mengalir juga menjadi lebih bersih. Pada umumnya, bangunan sabodam di Indonesia dibuat dengan sistem konvensional menggunakan beton cor di tempat.
Dedi melanjutkan, metode konvensional ini memiliki kelemahan seperti hasil mutu beton yang rendah sehingga tidak tahan abrasi dan benturan. Dalam upaya meningkatkan kualitas bangunan sabodam, Balai Teknik Sabo Kementerian PUPR menggandeng WIKA Beton sebagai ahli di bidang beton tanah air untuk melakukan kerja sama penelitian mengenai Sabodam Modular.
"Hasil inovasi ini sudah didaftarkan hak paten ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM sejak tahun 2019, dengan 2 (dua) pihak pemegang paten yakni Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian PUPR dan WIKA Beton," imbuhnya.
Selain proyek Sabodam di Huntap Tondo, Palu, produk sabodam modular WIKA Beton juga telah terpasang di 2 proyek sabodam lainnya yakni proyek Sabodam Modular Kali Konto, Kediri, Jawa Timur, serta proyek Sabodam Modular Milangodaa, Sulawesi Utara.
"Sejalan dengan motto Perseroan Innovation and Trust, WTON selalu berkomitmen mendukung program pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di penjuru Indonesia dengan beragam produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi standar kualitas dan mutu dunia," ujar Dedi.
Sementara itu, WIKA Beton mencatatkan kontrak baru senilai total Rp3,81 triliun hingga semester I 2023. Perolehan ini berasal dari proyek dengan sumber pendanaan dari pemerintah yang meliputi Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dan pinjaman sebesar 42%, selebihnya dari Swasta, BUMN dan BUMD.
Dari sisi pendapatan, WIKA Beton berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,82 triliun. Omzet penjualan ini ditopang dari segmen produk precast sebesar 72% dan segmen readymix, jasa dan lainnya sebesar 28%. Adapun laba bersih tercatat ada di nilai sebesar Rp11,21 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News