Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wika Bitumen fokus dalam pengembangan aspal ekstraksi untuk menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Puspita Anggraeni mengatakan, jika mengacu pada catatan Pertamina pada tahun 2016, konsumsi aspal di Indonesia bisa mencapai 1,6 juta ton per tahun.
"Sementara Pertamina hanya memproduksi sekitar 350 ribu ton per tahun, sisanya dipenuhi dari pasar impor," ujar Puspita saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/12).
Mengutip situs resmi Wika Bitumen, dalam setahun, kapasitas produksi perusahaan mencapai 66.000 ton aspal buton (asbuton) PEN 40/50. Adapun hingga saat ini, Wika Bitumen sudah memiliki dua pabrik di Pulau Buton, yakni di kawasan Lawele dan Kabungka.
Lebih lanjut dia bilang, produksi Wika Bitumen berfokus pada pengembangan produk aspal yang full ekstraksi yang hampir mirip dengan aspal minyak berkarakteristik user friendly. Sehingga, hal itu bisa menggantikan 100% aspal minyak.
Menurut Puspita, pengembangan Asbuton yang full ekstraksi tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Kementerian PUPR dalam proyek jalan nasional yang mencapai 50.000 ton per tahun.
"Namun begitu, problem utama yang kerap dihadapi adalah konsistensi mutu harga, delivery timen, serta kemudahan aplikasi," ungkap Puspita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News