Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) ingin mengubah sektor bisnis untuk meningkatkan pendapatan usaha. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini mulai memainkan bisnis properti seperti apartemen kelas menengah untuk mendampingi bisnis utama perusahaan yaitu konstruksi.
Ridwan Abdul Muthalib, Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung mengatakan, pihaknya telah membangun proyek apartemen pertama di kawasan industri Karawang, Jawa Barat bernama Tamansari Mahogany Apartemen di awal tahun 2015. “Rencananya, kami ada empat proyek apartemen,” katanya, Jumat (23/10).
Empat proyek itu di antaranya, apartemen Tamansari Mahogany di Karawang, Jawa Barat. Apartemen Tamansari Urbano di Bekasi, Jawa Barat. ApartemenTamansari Prospero di Sidoarjo, Jawa Timur. Dan apartemen Tamansari Tera Bandung, Jawa Barat. Misalnya, perusahaan menginvestasikan dana Rp 700 miliar untuk pembangunan satu apartemen.
Perusahaan berplat merah ini akan membangun ke-4 apartemen dengan jangka waktu tiga - empat tahun per proyek. Kedepan bisnis properti akan memiliki porsi 50% terhadap portofolio bisnis Wika Gedung dari porsi 15% per September 2015. “Kami ingin memperbesar bisnis properti karena bisnis konstruksi cenderung lambat,” tambahnya.
Ridwan mengharapkan, bisnis properti ini akan meningkatkan pendapatan usaha. Adapun, perusahaan membidik pendapatan usaha sebesar Rp 1,7 triliun pada akhir tahun 2015, dari realisasi Rp 1 triliun per September 2015. Sedangkan, target kontrak baru sebesar Rp 2,7 triliun pada akhir tahun 2015, dari realisasi Rp 2,1 triliun per September 2015.
Masuknya, Wika Bangunan pada bisnis properti ini akan sama seperti bisnis saudaranya yaitu PT PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty) yang fokus pada bisnis properti. Namun, Ridwan bilang segmen pasar properti ini tidak akan menyaingi bisnis properti Wika Realty. “Pasar properti di Indonesia sangat luas,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News