Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Banjir proyek yang mengalir ke PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tampaknya akan berlanjut di tahun depan. Belum habis tahun 2013, anak usaha WIKA, PT Wika Realty, telah mengantongi pengerjaan tiga proyek properti untuk tahun 2014 mendatang.
Menurut Budi Sadewa Dewo, Direktur Utama Wika Realty, kontrak proyek itu terdiri dari dua proyek pembangunan gedung perkantoran dan satu apartemen. Ia memperkirakan, total nilai ketiga proyek tersebut mencapai Rp 700 miliar.
Rencananya, manajemen WIKA Realty akan mengandalkan kas internal, pinjaman bank, serta hasil penjualan perusahaan sebagai sumber pendanaan proyek-proyek tersebut. Porsinya, sekitar 30% dari kas dan pinjaman bank, sedangkan 70% dari hasil penjualan.
Salah satu gedung perkantoran yang akan akan dibangun berlokasi di samping gedung WIKA di Cawang, Jakarta Timur. Gedung ini nantinya akan memiliki 16 lantai.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, pihaknya bakal bekerja sama dengan PT Bina Marga untuk menggarap proyek tersebut. Bina Marga bertindak sebagai penyedia lahan dengan luas 8.000 meter persegi (m²). Sementara, WIKA memiliki kewajiban sebagai kontraktor proyek.
Proyek perkantoran berikutnya akan dibangun di kawasan perkantoran TB Simatupang, Jakarta Selatan. Gedung ini juga akan memiliki 16 lantai. Dalam mengerjakan proyek ini, WIKA juga menggandeng mitra kerja, yakni PT Logistik Caraka.
Adapun, proyek apartemen, rencananya akan berdiri di kawasan Bintaro. Apartemen yang bentuknya menyerupai huruf U tersebut hanya akan dibangun satu menara. "Karena bentuknya menyerupai huruf U maka jumlah unit lebih banyak," kata Budi.
Meskipun hanya satu menara, tetapi jumlah unit mencapai 580 unit. Hadirnya proyek-proyek tersebut tidak membuat WIKA berpangku tangan. Perusahaan itu tetap berupaya mengeruk fulus dari proyek-proyek properti lain melalui sejumlah tender.
Budi optimistis, tahun depan, performa Wika Realty bisa lebih baik ketimbang tahun ini. Targetnya, kontrak baru Wika Realty tahun depan bisa mencapai Rp 1,8 triliun. Sedangkan nilai kontrak lanjutan (carry over) sebesar Rp 1,4 triliun.
Siap IPO di 2015
Dengan demikian, total nilai kontrak yang akan diraup Wika Realty tahun 2014 mendatang diperkirakan sekitar Rp 3,2 triliun. Jika dibandingkan dengan target kontrak tahun ini, terjadi kenaikan sebesar 33%. Tahun ini, manajemen Wika Realty berharap bisa mengantongi kontrak baru dan carry over senilai Rp 2,4 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan WIKA per akhir Juni 2013, penjualan produk Wika realty menyumbang sekitar Rp 538,93 miliar terhadap total penjualan bersih Wijaya Karya. Angka ini meningkat drastis dibanding Juni 2012 yang senilai Rp 287,37 miliar. Adapun total penjualan bersih WIKA pada enam bulan pertama 2013 mencapai Rp 5,28 triliun.
Pada Juni 2012, penjualan bersih WIKA berkisar 4,02 triliun. Hal ini mencerminkan kontribusi penjualan produk Wika Realty terus meningkat. Jika di semester pertama tahun lalu porsi Wika Realty hanya sekitar 7,1%, di semester pertama tahun ini porsinya naik jadi sekitar 10%.
Kian membaiknya kinerja Wika Realty membuat perusahaan percaya diri untuk melenggang ke papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI). "Sesuai master plan WIKA, kami berniat untuk IPO tahun 2015," pungkas Budi. Ia mengaku belum bisa menyebut jumlah saham yang akan dilepas. Namun, target dana sekitar Rp 600 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News