kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yakult Indonesia ekspansi produksi US$ 25 Juta


Kamis, 06 November 2014 / 15:54 WIB
Yakult Indonesia ekspansi produksi US$ 25 Juta
ILUSTRASI. 5 badan usaha memiliki kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian konsetrat mineral logam atau smelter di atas 50%


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yudho Winarto

NGORO. Produsen minuman susu fermentasi, PT Yakult Indonesia Persada berencana mendongkrak produksi sebagai strategi penetrasi penjualan dan mengakomodir lonjakan permintaan masyarakat. Terutama untuk kapasitas produksi pabrik yang berlokasi di Ngoro Industrial Park, Ngoro, jawa Timur.

Indra Tjahjono, Managing Director Finance & Administration Yakult Indonesia mengatakan, saat ini pabrik tersebut memiliki dua unit (line) mesin dengan kapasitas terpasang sebanyak 1,2 juta botol per hari dan sudah terutilisasi 100%.

Yakult Indonesia berencana menambah line baru guna meningkatkan kapasitas tersebut menjadi 4 juta botol per hari yang akan dilakukan secara bertahap mulai tahun depan. "Kami perkirakan nilai investasi penambahan kapasitas tersebut senilai US$ 25 juta," kata Indra di Ngoro, Kamis (6/11).

Sembari menunggu realisasi penambahan line mesin, Yakult akan mendongkrak kapasitas produksi dengan cara menambah shift kerja karyawan. Indra bilang, kegiatan produksi saat ini baru dilakukan dalam lima hari kerja, yakni Senin-Jumat.

Rencananya, Yakult akan juga melakukan kegiatan produksi di hari Sabtu dan Minggu. Penambahan shift kerja ini ditargetkan bisa mendongkrak kapasitas produksi pabrik Yakult di Ngoro menjadi 2,4 juta botol per hari.

Jika dicermati, pabrik di Ngoro merupakan unit produksi Yakult yang terbilang baru. Pabrik ini baru dibangun pada tahun 2013 dengan nilai investasi sekitar US$ 40 juta. Kegiatan produksi pabrik Ngoro baru dilakukan pada 20 Januari 2014.

Pabrik Ngoro adalah unit produksi ketiga yang dibangun Yakult Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 1990, Yakult membangun pabrik pertama di Pasar Rebo, Jakarta. Pada 1997, Yakult memindahkan unit produksinya ke pabrik di Sukabumi, Jawa Barat.

Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 3,65 juta botol per hari. Indra bilang, pabrik Sukabumi sebenarnya sudah mampu memenuhi permintaan di Jawa, Sumatera, Lombok, Bali hingga Manado.

Namun, Yakult ingin memperluas jangkauan produknya hingga ke kawasan timur Indonesia. Nah, pabrik Ngoro diarahkan Yakult untuk memenuhi permintaan di wilayah, Jawa Timur, Sulawesi dan kawasan Indonesia Timur lainnya.

"Dengan memiliki unit produksi di Ngoro, biaya distribusi menjadi lebih efisien," terang Indra. Yakult Indonesia, lanjut Indra, sebenarnya membuka kemungkinan untuk membangun pabrik di Makassar atau wilayah Sumatera.

Namun, rencana ini tidak akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pasalnya, kapasitas produksi pabrik di Sukabumi dan Ngoro dianggap masih cukup ideal untuk mendukung pertumbuhan bisnis Yakult Indonesia hingga lima tahun ke depan.

Dengan rencana ekspansi tersebut, Yakult Indonesia membidik target pendapatan senilai Rp 1,5 triliun di tahun ini. "Hingga Oktober, kami sudah membukukan pendapatan sekitar Rp 1,3 triliun," jelas Indra.

Yakult optimistis bisa terus mendongkrak pendapatan lantaran relatif tidak memiliki pesaing langsung yang memasarkan produk susu fermentasi sejenis. Indra mengklaim, Yakult Indonesia menguasai pangsa pasar susu fermentasi hingga 85%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×