Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) masih menghadapi tantangan bisnis sepanjang awal tahun ini. Walau telah menggenjot volume penjualan, perseroan belum dapat mencatatkan rapor biru sepanjang tiga bulan pertama 2019.
Mengulik laporan keuangannya, penjualan perusahaan sepanjang kuartal-I 2019 tercatat senilai Rp 107,15 miliar atau meningkat 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 93,81 miliar. Tapi beban pokok penjualan mengalami lonjakan 18% year on year (yoy) menjadi Rp 96,98 miliar di kuartal-I 2019.
"Kenaikan harga bahan baku dan fluktuasi kurs mempengaruhi harga pokok penjualan kami," ujar Rinawati, Direktur YPAS saat paparan publik perseroan berlangsung, Jumat (21/6). Sebagian besar raw material kantung yang diproduksi perusahaan berasal dari plastik atau polipropilena (PP) yang sangat dipengaruhi oleh kurs dolar AS.
Lebih lanjut, manajemen memaparkan bahwa kisaran harga bahan baku tersebut tahun ini ialah US$ 1.130 sampai US$ 1.160 per ton, dimana perusahaan masih berharap harga tersebut dapat stabil di level US$ 1.000 - US$ 1.100 per tonnya.
Naiknya beban pokok penjualan tersebut menyebabkan laba kotor YPAS tergerus menjadi Rp 10,16 miliar di triwulan pertama tahun ini, turun 12% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 11,64 miliar.
Sementara pos beban lainnya juga turut mendorong penurunan bottomline perseroan. Alhasil, YPAS mencatatkan rugi bersih Rp 94 juta di tiga bulan pertama tahun ini, padahal pada periode yang sama tahun lalu perusahaan masih mencatatkan bottomline positif Rp 1,04 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News