Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) memproyeksikan dapat meraih pertumbuhan kinerja di tahun ini. YELO menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan sekitar Rp 12 miliar.
Direktur Utama Yelooo Integra Datanet Wewy Susanto mengungkapkan, di tahun ini perseroan akan fokus pada bisnis digital Internet Service Provider (ISP) digital yang disebut Viberlink.
Bisnis tersebut dijalankan oleh anak usahanya yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) yang baru saja diakuisisi awal tahun ini.
"YELO melihat dengan kondisi bisnis saat ini ada penambahan pendapatan sekitar Rp 1 miliar per bulan hingga akhir tahun, utamanya dari bisnis ISP," kata Wewy dalam paparan publik virtual, Selasa (18/7).
Wewy menambahkan, YELO akan fokus di daerah Jawa barat dan sebagian di Jawa Tengah untuk penetrasi dari layanan Viberlink tersebut. Di mana, target yang dibidik sekitar 100 ribu pengguna di tahun ini.
Oleh karena itu, perseroan berencana menggelar Penambahan Modal Dengan hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue. YELO membidik dana Rp 737 miliar untuk pengembangan Viberlink.
"Jika right issue disetujui maka perseroan akan mengeksekusi rencana untuk menggelar jaringan Infrastruktur fiber optic ke seluruh pulau Jawa," sambung Wewy.
Wewy bilang lewat aksi korporasi tersebut, dana itu akan digunakan untuk melakukan pengembangan penjualan jaringan internet di sepanjang jalur rel kereta api di pulau Jawa.
Hal ini bertujuan meningkatkan pemberdayaan ekonomi digital terutama wilayah desa pelosok baik untuk kegiatan pendidikan, pertanian, maupun industri kreatif sehingga dapat berkembang pesat.
Berdasarkan catatan Kontan, Viberlink tersebut menggunakan 100% fiber optic dengan kecepatan koneksi mencapai 100 mbps hingga di 580 stasiun kereta api. YELO menargetkan pengembangan itu dilakukan di wilayah tier 2 dan tier 3, sepanjang 2,800 km yang meliputi sekitar 4,291 desa.
Untuk mendukung pertumbuhan kinerja di tahun ini, YELO mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 20 miliar yang berasal dari kas internal.
Sejauh ini, sekitar Rp 5 miliar telah digunakan YELO untuk mendukung bisnis ISP dan Paket Data, guna menggelar jaringan internet desa yang berkecepatan tinggi.
Adapun dengan rencana aksi korporasi tersebut YELO memproyeksikan dapat membukukan pendapatan sekitar Rp 512 miliar di tahun ini. Di mana, YELO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 500,1 miliar di tahun lalu.
Di tahun 2021, pendapatan dari Digital Product atau Paket Data tercatat sebesar Rp 499,3 miliar, naik signifikan sebesar 212% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 159,9 miliar.
Hingga kuartal I-2022, emiten teknologi tersebut telah mengantongi pendapatan sebesar Rp 118,62 miliar atau meningkat 58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 48,94 miliar.
hamdi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News