kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Yuk, ramai-ramai nonton di negara tetangga


Sabtu, 16 Juli 2011 / 08:14 WIB
Yuk, ramai-ramai nonton di negara tetangga
YG Entertainment mengomentari kritikan pada penampilan Jennie BLACKPINK di MV Lovesick Girls.


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Jaringan bioskop Cinema 21 boleh saja menjanjikan sejumlah film box office seperti "Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2" dan "Transformers: Dark of The Moon" akan segera tayang di Indonesia, sejumlah pecinta film memutuskan untuk tetap terbang ke negeri Merlion untuk menonton. Soalnya, para penggemar berat ini khawatir janji itu tak terpenuhi, atau setidaknya membutuhkan waktu yang lama.

Shafiq, Event Coordinator Harry Potter Indonesia, mengatakan pada akhir pekan ini akan ada sekitar 15 orang hingga 20 orang anggota komunitas Harry Potter Indonesia yang akan terbang ke Singapura untuk menonton film terakhir seri Harry Potter ini. Shafiq memperkirakan, kalaupun film tersebut berhasil diimpor, dibutuhkan waktu sekurangnya 3 pekan untuk proses sensor, pemberian teks sampai bisa diputar di bioskop.

"Buat yang mengikuti sejak awal, rasanya sayang kalau tidak menonton yang terakhir ini karena sudah ditunggu-tunggu. Tetapi memang tidak banyak yang ikut karena biayanya tidak murah dan banyak anggota komunitas kami masih usia sekolah sehingga mungkin sulit masalah perizinan," kata Shafiq ketika dihubungi Jumat(15/7).

Head of Marketing Sony Ericsson(SE) Djunadi Satrio mengatakan kesimpangsiuran ini membuat rencana nonton bareng Harry Potter yang rencananya digelar di Jakarta berpindah tempat ke Singapura. Pada 20 Juli mendatang, Sony Ericsson bekerja sama dengan PT Telkomsel akan mengirimkan 20 pembeli telepon seluler(ponsel) undian SE Spiro edisi Harry Potter untuk menonton film produksi Warner Bross itu di Singapura.

"Awalnya kami mau bikin nonton bareng di Jakarta, tetapi karena tidak ada kejelasan apakah film ini akan masuk ke Indonesia atau tidak, dua bulan lalu kami putuskan untuk nonton bareng di Singapura saja," kata Djunadi lewat sambungan telepon kemarin.

Djunadi yang enggan mengungkapkan berapa besar biaya promosi ini mengatakan ongkos yang mereka keluarkan sebenarnya tak terlalu signifikan. Soalnya, biaya promosi seperti biaya iklan dan akomodasi para pemenang undian ini dibagi rata dengan Telkomsel. Shafiq sendiri mengatakan biaya yang dikeluarkan para anggota komunitasnya yang ingin menonton cukup beragam. Fulus yang harus dibayarkan tergantung dari pilihan maskapai penerbangan dan penginapan yang mereka pilih.

"Kalau tiket nontonnya sendiri tidak terlalu jauh beda dengan di sini. Tiket nonton film biasa SGD $ 10 sementara yang Emax dan 3 D harganya SGD $ 12," kata Shafiq.

Apalagi untuk kali ini, bioskop di Singapura memberikan penawaran khusus dari bagi mereka yang memesan tiket terlebih dulu. Setiap pemesanan minimal 4 tiket nonton Harry Potter 3 dimensi dengan harga SGD $ 12, mereka mendapat kacamata 3 D yang modelnya menyerupai kaca mata Harry Potter. Namun Shafiq mengakui prosesnya agak rumit bagi para turis karena harus memasukkan nomor paspor, meskipun pembayaran bisa dilakukan dengan kartu kredit.

Shafiq mengatakan jika nanti film ini jadi diputar di Indonesia, tentu mereka akan menggelar kembali acara nonton bareng di Jakarta. Saat ini menurutnya panitia dari komunitas Harry Potter Indonesia sedang membicarakan rencana ini. Acara nonton bareng terakhir mereka pada November 2010 dihadiri oleh 500 orang anggota komunitas dari jumlah anggota sekitar 6.000 orang. Pada acara tersebut, setiap peserta harus membayar Rp 85.000 untuk tiket bioskop dan kenang-kenangan berupa T-shirt dan replika tongkat sihir. Shafiq mengatakan dari biaya itu sekitar 3% masuk ke kas komunitas mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×