kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABM Investama (ABMM) tambah modal kerja US$ 50 juta dari Bank OCBC NISP


Jumat, 20 Desember 2019 / 17:52 WIB
ABM Investama (ABMM) tambah modal kerja US$ 50 juta dari Bank OCBC NISP
ILUSTRASI. Direksi PT ABM Investama Tbk. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/05/2019.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) menandatangani perjanjian fasilitas kredit senilai US$ 50 juta dari PT Bank OCBC NISP Tbk. Kredit tersebut akan digunakan ABMM untuk menambah modal kerja.

”Pemberian fasilitas perbankan dari Bank OCBC NISP ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan,” tutur Direktur Utama ABMM Andi Djajanegara dalam keterangan tertulisnya, Jum'at (20/12).

Baca Juga: Emiten batubara upayakan memenuhi kewajiban DMO batubara tahun ini

Andi menyebut, komitmen pendanaan berupa kredit investasi ini menunjukkan bahwa perseroan terus memperoleh dukungan dari sektor perbankan. Penandatanganan ini, sambung Andi, sekaligus menunjukkan komitmen ABM untuk meningkatkan kinerja perseroan secara berkelanjutan.

ABMM optimistis memiliki potensi pertumbuhan yang berkelanjutan pada tahun 2020 mendatang. Di antaranya didorong oleh strategi perusahaan yang menerapkan Mining Value Chain (MVC), sehingga bisnis dapat tetap tumbuh meskipun harga sumber energi termasuk batubara sedang terkoreksi.

Andi menjelaskan, salah satu wujud strategi tersebut adalah penyertaan modal senilai US$ 60 Juta ke PT Multi Harapan Utama (MHU) yang berlokasi di Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur dan memiliki cadangan batubara sebesar 80 juta ton.

Baca Juga: Pengujung tahun, ABM Investama (ABMM) raih kontrak jasa penambangan US$ 590,45 juta

Melalui penyertaan modal yang dilakukan akhir Oktober 2019 lalu, kontraktor pertambangan yang dimiliki ABM, yaitu PT Cipta Kridatama (CK) kembali mendapatkan keuntungan tambahan berupa kontrak penambangan jangka panjang (life of mine) dari MHU.

Strategi tersebut, kata Andi, sekaligus memberi kesempatan pertumbuhan kepada anak usaha ABM di bidang transhipment, yaitu PT Baruna Dirga Dharma (BDD), dan anak usaha ABM yang bergerak di penyediaan bahan bakar (fuel management) yaitu PT Prima Wiguna Parama (PWP).

”Ke depan, kami akan melakukan berbagai inovasi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait guna meningkatkan value perusahaan," tandas Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×