Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produksi PT Argha Karya Prima Industry Tbk tersendat. Kebakaran sebagian pabrik di Citereup, Bogor milik emiten berkode saham AKPI di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, Senin (28/5), mengakibatkan berhentinya operasional pabrik.
Direktur Keuangan Argha Karya Prima Industry Jimmy Tjahjanto mengatakan, selama mengalami kebakaran, operasi perusahaan belum berjalan secara normal. Dampaknya, penjualan perusahaan bisa menurun.
Proyeksi perusahaan, seperti dilaporkan ke BEI 30 Mei berkisar 20%–25%. Penurunan penjualan akan berlangsung sampai bulan Desember nanti. Kepada KONTAN, Rabu (6/6). Jimmy memperkirakan, akibat terhentinya pabrik ini penurunan pendapatan AKPI bisa mencapai 10% dibandingkan tahun lalu.
Tahun ini, AKPI pada awalnya menargetkan laba bersih Rp 50 miliar dan penjualan sekitar Rp 2,2 triliun. Alhasil akibat kejadian yang tidak terduga ini membuat AKPI berencana merevisi target yang ditetapkan.
Jimmy juga mengaku, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para klien mengenai dampak kebakaran ini agar dapat memberi kelonggaran atau toleransi produksi. "Tentunya kami tetap akan memprioritaskan customer yang membutuhkan," kata Jimmy.
Akibat kebakaran pabrik ini, AKPI terpaksa harus menambah belanja modal alias capital expenditure (capex). Besaran belanja modal ini akan disesuaikan kerusakan yang ditanggung oleh perusahaan ini pasca penyelidikan menyeluruh dari suppliermesin.
Awal tahun ini, AKPI menyiapkan belanja modal sebanyak US$ 5 juta. Produsen kemasan fleksibel berupa biaxially oriented poly propylene (BOPP) film dan polyester (PET) film ini hanya berencana menambah satu unit mesin kemasan metalizing yang cukup banyak permintaanya.
Adapun produk kemasan metalizing AKPI ini menyasar konsumen segmen premium. Produk tersebut juga menyasar pasar kemasan rokok. "Pasti akan ada tambahan akibat kebakaran ini. Masih dihitung," ujar Jimmy.
Kerugian material yang disebabkan akibat kebakaran pabrik ini sedikit dapat teredam. Argha Karya Prima telah mengasuransikan seluruh properti perusahaan dengan nilai pertanggungan yang cukup.
Sejatinya, permintaan produk di periode Januari sampai Mei menunjukkan kinerja lebih baik bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2018, tercatat penjualan AKPI sebesar Rp 606,9 miliar atau naik 14,1% daripada periode sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 531,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News