kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun PLTU, Biidznillah gandeng kontraktor China


Kamis, 03 April 2014 / 14:57 WIB
Bangun PLTU, Biidznillah gandeng kontraktor China
ILUSTRASI. Minuman yang Bisa Menurunkan Kolesterol Secara Alami


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Biidznillah Tambang Nusantara menggandeng China Machinery Engineering Corporation (CMEC) untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 3X150 megawatt (MW) di Dumai, Provinsi Riau.

Pembangkit yang akan dibangun di kawasan industri khusus tersebut ditargetkan beroperasi secara komersial mulai pertengahan 2018 mendatang.

Harijono, Direktur Biidznillah Tambang Nusantara mengatakan, pihaknya menyiapkan investasi senilai US$ 675 juta untuk pembangunan pembangkit tersebut. Rencananya, kegiatan konstruksi dimulai pada akhir tahun ini. "Kami perkirakan proses pembangunan akan berlangsung selama 48 bulan," kata dia dalam acara Ceremony Design and Build of Coal Power Plant di Hotel Sultan, Kamis (3/4).

Dalam acara tersebut, turut hadir Wali Kota Dumai Khairul Anuar, Vice General Manager CMEC. Chao Yaejun, serta Komisaris Biidznillah Tambang Nusantara KH Muhammad Ma'shum.

Bidznillah bersama BTN Power Sdn Bhd telah membentuk anak usaha patungan yaitu PT BTN Energy Prima yang nantinya akan bertindak sebagai operator pembangkit setrum tersebut. Untuk pelaksanaan proyek pembangkit sekaligus pembangunan kawasan industri khusus, perusahaan ini telah menyiapkan areal 30 hektare, dari total kebutuhan 100 ha.

Sedangkan kegiatan konstruksi atawa engineering procurement and construction (EPC) akan digelar seluruhnya oleh CMEC. Proyek PLTU Dumai ini, merupakan proyek pembangkit kedua di Indonesia yang dilaksanakan oleh kontraktor asal China tersebut. Di mana, total kapasitas setrum yang telah dibangun perusahaan tersebut sekarang ini telah mencapai 35.000 MW di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×