kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beli Lahan, TOTL Siapkan Rp 150 M


Selasa, 30 April 2013 / 07:15 WIB
Beli Lahan, TOTL Siapkan Rp 150 M
ILUSTRASI. Manfaat Argan Oil untuk Kesehatan Kulit yang Jarang Diketahui


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Amailia Putri

akarta. PT Total Bangun Persada Tbk kian serius mememperbesar lini bisnis properti. Perusahaan yang menyandang kode saham TOTL di Bursa Efek Indonesia itu, tengah mencari lahan cadangan alias landbank untuk proyek properti.

Elvina Apandi Hermansyah, Sekretaris Perusahaan Total, mengatakan, studi lokasi tengah berlangsung. Adapun lokasi menjadi incaran Total adalah kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). "Kami menyiapkan dana Rp 150 miliar untuk landbank," ujar dia, Senin (29/4). Total berencana akan membangun apartemen atau gedung perkantoran di atas lahan tersebut.

Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Total Inti Persada itu, berniat memperbesar pendapatan dari segmen properti. Maklum, Total belum lama menggeluti bisnis ini. Melalui anak usahanya, PT Total Persada Development, perusahaan mulai mulai merintis dunia properti pada 2010 lalu.
Proyek-proyek properti yang sedang dikerjakan Total adalah pembangunan kondominium hotel (kondotel) di Tanjung Benoa, Bali dan GKM Tower di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Pembangunan kedua proyek tersebut diharapkan rampung pada kuartal III-2013.

Porsi Properti 15%

Menurut Elvina, 45% dari total unit kondotel di Bali sudah laku terjual. Proyek GKM Tower juga laris manis. Menurut Total, sekitar 40% dari total unit di gedung itu sudah dipesan. Sekedar informasi, kedua proyek properti itu menelan dana investasi sebesar Rp 100 miliar.

Elvina menargetkan, tahun ini, pendapatan dari sektor properti bisa menyumbang 15% dari total pendapatan Total. Jika itu tercapai, maka komposisi pendapatan Total adalah 85% dari lini konstruksi dan 15% dari properti.

Sepanjang tahun lalu, pendapatan jasa konstruksi masih mendominasi pendapatan, dengan porsi 93%. Dari total pendapatan sebesar Rp 1,83 triliun tahun lalu, pemasukan jasa konsturksi mencapai Rp 1,71 triliun. Dari penjualan unit kondotel serta penyewaan properti, pendapatan Total masing-masing Rp 100,03 miliar dan Rp 8,16 miliar.

Manajemen Total memproyeksikan, hingga pengujung akhir tahun ini, perusahaan mengantongi pendapatan senilai Rp 2,1 triliun. Jadi, pendapatan dari bisnis properti diharapkan bisa mencapai Rp 315 miliar. Selain dari kondotel di Bali dan GKM Tower, Total juga memiliki sejumlah proyek multiyears, kerjasama dengan pengembang lain. Proyek-proyek itu antara lain, 1Park Residences milik PT Intiland Development Tbk, Green Office milik Sinar Mas Land, BSD International Exibition milik PT Bumi Serpong Damai Tbk dan Kampus Bina Nusantara (Binus).

Hingga akhir Maret 2013, nilai kontrak baru yang diraih Total adalah Rp 350 miliar. Realisasi kontrak ini sekitar 16,6% dari total target perolehan kontrak baru Total tahun ini, yaitu Rp 2,1 triliun. Adapun kontrak yang telah diperoleh antara lain proyek pembangunan apartemen green bay, Jakarta dan gedung BRI di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.

Elvina optimistis, Total bisa mencapai target perolehan kontrak di tahun ini. Ia memperkirakan banyak kontrak baru yang diperoleh perusahaan di kuartal III. Namun, ia belum mau mengatakan secara mendetail tentang proyek yang menjadi incaran.

Secara keseluruhan, TOTL menargetkan perolehan kontrak proyek Rp 4,6 triliun sepanjang 2013. Perinciannya, kontrak baru Rp 2,1 triliun, sedang Rp 2,5 triliun merupakan nilai kontrak lanjutan atau carry over yang diperoleh tahun-tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×