kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,15   6,55   0.66%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belnail Mart, pengembangan UMKM Freeport


Kamis, 19 Oktober 2017 / 06:16 WIB
Belnail Mart, pengembangan UMKM Freeport


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TIMIKA. Freeport Indonesia klaim berkomitmen menciptakan kemandirian masyarakat Mimika, Papua, melalui pengembangan ekonomi berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki daya saing tinggi.

Salah satunya adalah "Belnail Mart", usaha retail yang merupakan Program Pembinaan di Departemen Pengembangan Ekonomi Masyarakat (Economic Community Development) Freeport Indonesia.

Belnail Mart milik Elanus Dekme, kini tampak lebih modern dengan sistem minimarket dan dilengkapi Pertamini, berlokasi di Jalan Poros SP 5, Kampung Limau Asri Timur, Distrik Mimika Baru, UMKM ini diresmikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif Mimika, Cherly Lumenta pekan lalu.

Peresmian ini merupakan kelanjutan dari program stimulan kepada usaha mikro berprestasi yang diberikan oleh Freeport Indonesia melalui PP-UMKM, sebagai tindak lanjut dari program kemitraan antara Yayasan Bina Utama Mandiri (YBUM) dan BRI.

Belnail Mart mendapatkan dana pinjaman kemitraan berdasarkan hasil evaluasi dan indikator umum terkait karakter kejujuran, disiplin, motivasi yang kuat untuk sukses, komitmen, serta kerjasama dan tanggung jawab.

Adapun dukungan langsung oleh Freeport berupa dana pinjaman modal kerja melalui YBUM sebesar 10 juta rupiah, serta pinjaman dana kemitraan YBUM dengan BRI sebesar Rp. 50 juta dengan bunga kredit sangat kecil, yaitu hanya 5 %.

Elanus Dekme adalah warga asli Mimika asal Suku Amungme, ia menekuni usaha kios dengan menjual barang sembako sejak tahun 2015. Ia mulai bergabung dalam peserta program PP-UMKM Freeport sejak itu. Hasil dari penjualan kios digunakan untuk kebutuhan hidup dan menyekolahkan anaknya.

Manager Economic Community Development (ECD) Freeport Indonesia, Yohanis Bewahan mengatakan, pengembangan ekonomi masyarakat secara mandiri melalui usaha-usaha UMKM adalah untuk memutus ketergantungan masyarakat terhadap hasil operasi Freeport.

"Karena kita tahu ke depan Freeport tidak akan selamanya ada. Sumber daya alam terbatas dan suatu saat akan habis. Tetapi kemandirian ekonomi melalui usaha ini tentu tidak akan habis," kata Bewahan dalam keterangannya, Rabu (18/10).

Menurutnya, kemitraan antar semua stakeholder menjadi kunci utama dalam berkolaborasi untuk melaksanakan program pembinaan masyarakat, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada keberadaan perusahaan di masa mendatang.

"Kerja sama dengan perbankan melalui BRI, instansi pemerintah melalui Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif sangat penting dan harus ditingkatkan," jelasnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif Mimika, Cherly Lumenta mengapresiasi Freeport yang memiliki komitmen luar biasa bagi percepatan pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan di Mimika.

"Komitmen PT Freeport kami sangat apresiasi. Karena meskipun berbagai dinamika dihadapi, Freeport dari waktu ke waktu terus meningkatkan program pemberdayaan dan pembinaan kepada masyarakat," katanya.

Cherly mengakui, Pemkab Mimika selama ini terlalu eksklusif dalam melaksanakan program pembangunan di masyarakat. Dimana pemerintah dan Freeport masing-masing berjalan sendiri tanpa kolaborasi.




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×