kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis carrier masih dominan bagi Huawei


Kamis, 12 Juli 2018 / 22:58 WIB
Bisnis carrier masih dominan bagi Huawei
ILUSTRASI. Suasana di Huawei Enterprise Exhibition Hall Jakarta


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu penyedia solusi teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) terkemuka global, Huawei, terus mendorong lini bisnisnya. Di Indonesia, melalui Enterprise Business Group (EBG), Huawei mengincar tiga sektor industri. Yakni jasa keuangan, energi listrik dan transportasi.

EBG merupakan satu dari tiga bisnis utama Huawei. Dua lainnya ialah, Carrier dan Consumer. “Carrier kita fokus ke operator penyedia infrastruktur telekomunikasi. Consumer itu penyedia device seperti handphone dan modem. Sedangkan Enterprise yang memberikan solusi non-telekomunikasi industri,” terang Executive Product Manager Huawei Indonesia, Arri Marsenaldi.

Arri menuturkan, secara global, bisnis Carrier masih dominan dalam bisnis Huawei, dengan angka di atas 50%. Sedangkan untuk EBG sendiri masih berkontribusi sekitar 10-12% terhadap total revenue Huawei Group pada tahun lalu.

Untuk di Indonesia, Arri enggan merincinya. “Kalau di sini, number-nya belum bisa disebut. Tapi yang dominan tetap Carrier,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, pada Kamis (12/7).

Soal jumlah, Huawei EBG memiliki ratusan partners di Indonesia. Rinciannya, 150 channel partners, lebih dari 20 service partners dan 5 solution partners, serta didukung oleh lebih dari 100 certificated engineers.

Untuk menggarap ketiga sektor incarannya, Huawei menawarkan tiga solusi teknologi. Yakni Branchless Banking untuk sektor jasa keuangan, Smart Grid untuk industri energi listrik, dan Smart Airport untuk menyasar transportasi penerbangan di bandara.

Menurut Arri, sektor-sektor itu dipilih karena ketiganya tengah menjadi sektor kunci dalam fokus pembangunan di Indonesia. “Ini juga untuk mendorong digitalisasi. Dari sini kita harapkan bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×