kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis ritel masih lesu di awal tahun ini


Jumat, 16 Maret 2018 / 16:00 WIB
Bisnis ritel masih lesu di awal tahun ini
ILUSTRASI. Pertumbuhan bisnis ritel minimarket


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ritel pada dua bulan pertama tahun 2018 belum menunjukkan pertumbuhan yang membaik dibandingkan periode yang sama tahun 2017.

Hal ini disampaikan oleh Tutum Rahanta, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia pada Jumat (16/3).

"Secara umum, (kinerja) belum membaik, prediksi kita seharusnya bisa lebih baik dibanding tahun sebelumnya, namun pertumbuhan yang ada sama sekali tidak positif," terang Tutum kepada Kontan.co.id. Sayangnya, ia tidak mengungkapkan berapa besar angka pertumbuhan yang negatif tersebut.

Tutum hanya memberi bocoran berdasarkan obrolannya dengan Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Yongki Susilo. Tutum mengatakan, data riset Nielsen menunjukkan penurunan -1% (yoy) pada kinerja ritel secara nasional hingga Februari 2018.

Ia juga menerangkan, banyak faktor yang menyebabkan kinerja ritel tumbuh tidak sesuai harapan. Salah satunya adalah daya beli masyarakat yang menurun.

"Ada beberapa hal penyebabnya, daya beli turun salah satunya. Tapi kita cek juga asalnya, yaitu industri. Turun juga atau tidak," tambahnya. Ketika disinggung soal pola konsumsi masyarakat yang bergeser dari offline ke online, Tutum mengatakan seharusnya pola tersebut tidak mengganggu kinerja ritel secara umum.

Tutum mengkhawatirkan jika kenyataannya konsumsi masyarakat sebenarnya tidak menurun, namun kinerja ritel dan industri menurun, maka hal itu menunjukkan bahwa masyarakat mengurangi konsumsi produk dalam negeri. Namun jika kondisi industri yang menurun, maka Tutum mengakui adanya korelasi dengan daya beli masyarakat menurun, yakni karena upah di masyarakat yang menurun, sehingga masyarakat lebih berhemat.

"Tentu kami harus tetap optimis untuk tahun ini, apalagi Hari Raya Lebaran kan semakin maju hitungannya, harapannya bisa lebih baik tahun ini," tambah Tutum.

Kinerja ritel biasanya mengalami kenaikan signifikan menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×