Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyatakan dalam industri ritel penutupan gerai merupakan hal yang wajar. Nature bisnis sektor ritel memang seperti itu, manajemen juga menampik adanya penutupan akibat tergerus oleh segmen online.
Fetty Kwartati, Head of Corporate Communication MAPI menyampaikan bahwa penutupan dan penambahan gerai merupakan hal yang normal di segmen ritel. Yang jelas, luasan toko pada tahun lalu justru bertambah 20.000 m2 kendati perusahaan menutup gerai.
"Penutupan toko itu normal sebagai peritel kalau toko brand-nya sudah mulai ditinggalkan orang," ujarnya di Jakarta, Senin (12/2).
Dirinya mengatakan secara terus-menerus selalu mencermati perkembangan gerai-gerai ritel miliknya. Sebab, setiap brand memiliki life cycle sendiri-sendiri, bila performanya tidak baik maka perusahaan akan menggenjot performa dengan merchandise baru, desain baru dan relokasi.
Bila beragam cara yang sudah dilakukan tidak mampu menggenjot pertumbuhan gerai tersebut, maka penutupan menjadi opsi terakhir. Penutupan ini dilakukan agar tidak membebani kinerja konsolidasi, sehingga nantinya keberadaannya bisa digantikan gerai-gerai lain yang lebih baik kinerjanya.
"Brand itu kan punya life cycle, nah life cycle ini yang kami harus cermati. Kalau brand sudah berada di cycle di bawah terus kami pertahankan kan tidak bagus juga," lanjutnya.
Tahun ini perusahaan berharap bisa membuka 200 gerai baru atau setara dengan 60.000 m2. Jumlah tersebut terbagi atas 40.000 m2 gerai specialty store dan 20.000 m2 gerai F&B. Saat ini dirinya mengatakan MAPI sudah mengelola lebih dari 2.000 gerai di seluruh Indonesia.
"Tahun ini strateginya kami buka gerai sport, fast fashion retail dan Starbucks itu fokus tahun ini," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News