kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Blue Bird akan remajakan 300 armada taksi tahun ini


Jumat, 23 Februari 2018 / 12:37 WIB
Blue Bird akan remajakan 300 armada taksi tahun ini
ILUSTRASI. Deretan Armada Taksi Blue Bird di Stasiun Gambir


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) akan meremajakan armada taksi miliknya dengan jenis MVP baru Avanza Transmover. Tahun ini, perusahaan akan melakukan replacement 300 unit armada dengan tipe baru ini.

Adrianto Djokosoetono, Direktur BIRD mengatakan saat ini unit baru tersebut sedang dalam pengiriman dan beberapa sudah ada yang beroperasi. Karenanya, replacement armada tersebut baru difokuskan untuk wilayah Jabodetabek.

“Armada kami sedang dalam pengiriman dan siap melantai di jalan, itu sudah dilihat yang (Avanza) Transmover, saat ini kami sudah di Jakarta ya sekitar 300 unit nantinya akan berlanjut terus,” ujar Adrianto di Jakarta, jumat (23/2).

Menurutnya 300 unit armada ini bukan merupakan penambahan armada baru melainkan hanya replacement atau peremajaan yang dilakukan secara berkala. Hingga tahun lalu, catatan perusahaan sudah memiliki 29.000 unit untuk semua segmen.

“Tahun ini perusahaan tetap ada budget peremajaan seperti yang dilihat armada baru kami sudah berjalan di jalanan. Unit baru MVP, untuk ke depan kami masih tetap fleksibel situasinya,” lanjutnya.

Amelia Nasution, Marketing Director BIRD menyampaikan Blue Bird selalu melakukan peremajaan armada secara berkala. Peremajaan ini dilakukan untuk memperbaiki pelayanan kepada pelanggan. 

Sementara itu, adanya Peraturan Menteri Perhubungan PM 108 tahun 2017 yang mengatur mengenai penyelenggaraan Angkuta Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek tak banyak berimplikasi pada BIRD. 

Amelia bilang, aturan ini hanya berimplikasi pada koridor hukum saja. Pihaknya sebagai perusahaan yang taat hukum juga akan mengikuti aturan yang dibuat oleh regulator.

“Utilisasi kami selama ini masih bagus, jadi bagi kami yang penting dari itu PM 109 adalah adanya kejelasan aturan main,” ujar Amelia.

Menurutnya, tanpa ada aturan tersebut armada taksi BIRD cukup kompetitif, sebab ada perbedaan dalam soal pengaturan tarif. 

Untuk taksi dirinya mengatakan menggunakan tarif flat, sedangkan untuk taksi online menggunakan skema peningkatan harga bila demand meningkat. “Kalau kami tarifnya flat mulai dari pagi sampai malam, itu harganya sama jadi murah. Sedangkan teman-teman diluar itu berbeda, kalau lihat flat ya berasa murah naik Blue Bird karena purchase mereka kan beda dengan kami,” lanjut Amelia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×