kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos Hyundai sebut banyak negara berkembang berikan subsidi untuk mobil listrik


Kamis, 25 Maret 2021 / 19:05 WIB
Bos Hyundai sebut banyak negara berkembang berikan subsidi untuk mobil listrik
ILUSTRASI. Hyundai. REUTERS/Lee Jae-Won/File Photo


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vice President & COO Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter Lee Kang Hyun mengungkapkan sejumlah negara berkembang mendorong pasar kendaraan listrik dengan pemberian subsidi.

Lee menjelaskan langkah pemberian subsidi ini memang belum dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. "Kebijakan pemerintah negara berkembang sebenarnya memberikan subsidi untuk konsumen yang beli mobil EV. Indonesia memang belum siap untuk berikan subsidi dan perlu kebijakan untuk dukung dan percepatan," ungkap Lee dalam diskusi virtual, Kamis (25/3).

Lee mengungkapkan pihaknya di Indonesia memang cukup sulit untuk kebijakan pemberian subsidi bagi kendaraan listrik. Ia pun memastikan diskusi dengan Pemerintah Indonesia terus dilakukan untuk berbagai dukungan kebijakan demi mendorong pasar EV.

Selain itu, Lee menjelaskan pihaknya turut mempelajari situasi di negara lain bagaimana strategi mendorong implementasi EV. "Di Indonesia sendiri yang utama memang ada bahan nikel, dengan nikel kita bisa dorong percepatan," jelas Lee.

Baca Juga: Hyundai incar penjualan mobil listrik di Indonesia bisa mencapai 1.000 unit tahun ini

Kendati belum ada opsi pemberian subsidi, Lee mengapresiasi sejumlah upaya dukungan insentif dan regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

Sejumlah kebijakan tersebut antara lain lewat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2020 yang sudah diterapkan di Jakarta dan juga mulai diikuti daerah lain seperti Bali dan D.I. Yogyakarta.

Selain itu adanya kebijakan Down Payment (DP) nol rupiah dimana konsumen tidak dibebankan untuk pembayaran DP ketika membeli kendaraan listrik dengan sistem kredit. "PLN juga berikan diskon pengisian daya baterai kendaraan listrik pada jam 10 malam hingga 5 pagi sebesar 30% dari tarif normal," kata Lee.

Lee optimistis dengan dukungan semua pihak maka pengembangan EV di Indonesia bisa dilakukan dan bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi pionir industri EV di Asia Tenggara.

Selanjutnya: Hyundai ajak pelanggannya rasakan sensasi menyetir mobil listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×