kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,45   -20,04   -2.17%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cita Mineral proyeksikan penjualan Rp 900 miliar di semester I-2018


Jumat, 18 Mei 2018 / 09:06 WIB
Cita Mineral proyeksikan penjualan Rp 900 miliar di semester I-2018
ILUSTRASI. Yusak Lumba Pardede Direktur Independen PT CITA


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada kuartal I 2018, PT Cita Mineral Tbk (CITA) mencatat penjualan bersih sebesar Rp 461,51 miliar, naik 3,5 kali lipat jika dibandingkan dengan kuartal I 2017 dengan total penjualan Rp 130,34 miliar.

Direktur CITA Yusak Lumba Pardede menjelaskan hal ini terjadi sejak CITA mengekspor metallurgical grade bauxite (MGB), setelah mendapatkan persetujuan ekspor MGB sebesar 3,65 juta ton di kuartal IV 2017. “Kami berupaya memenuhi pemenuhan kuota ini, sehingga dapat menjadi referensi positif untuk perpanjangan kuota tahun kedua,” kata Yusak, Kamis (17/5).
Saat ini CITA terus melakukan produksi tambang bauksit untuk tujuan ekspor. “Selain untuk memenuhi pasokan MGB bagi entitas asosiasi kami, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) yang merupakan satu-satunya produsen Alumina SGA di Indonesia,” ungkapnya.

Dengan meningkatnya penjualan kuartal I 2018, CITA optimis pencapaian penjualan bersih hingga akhir kuartal II 2018 akan lebih baik lagi. Yusak berharap, penjualan bersih dapat mencapai Rp 900 miliar, sehingga dapat mencapai target akhir tahun sekitar Rp 1,8 triliun.

Untuk mencapai target, Yusak mengatakan ada beberapa hal yang kini tengah dilakukan CITA. Salah satunya adalah meningkatkan produksi bauksit untuk diolah menjadi MGB di tambang-tambang CITA dan juga meningkatkan persentase penjualan lokal MGB kepada Well Harvest Winning. CITA berniat memperluas pembeli untuk mengerek pendapatan. dan berupaya memenuhi permintaan grade MGB yang semakin beragam.

Yusak mengatakan, CITA tahun ini tidak perlu belanja modal yang besar. "Ini karena CITA dalam kegiatan penambangannya menggunakan kontraktor end to end sehingga belanja modal yang diperlukan tidak terlalu signfikan," ujar Yusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×