kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor bauksit mengisi kantong Cita Mineral


Sabtu, 13 Januari 2018 / 17:10 WIB
Ekspor bauksit mengisi kantong Cita Mineral


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) optimistis kinerja bisnis sepanjang tahun ini bisa membaik. Salah satu pendongkrak kinerja perusahaan ini berasal dari ekspor 3,65 juta ton mineral grade bauxite (MGB) sejak akhir tahun lalu.

Yusak Lumba Pardede, Direktur CITA, memprediksikan pendapatan perusahaan ini akan meningkat tahun 2018. Perusahaan ini juga berharap bisa mencatatkan laba bersih lagi seperti tahun 2013.

Dia optimistis, relaksasi ekspor akan menambah revenue ke CITA secara langsung dari penjualan MGB. "Target laba bersih tahun ini tentunya akan kembali positif sesuai dengan peningkatan revenue yang akan didapatkan perusahaan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (11/1).

Sebelum ada larangan ekspor mineral mentah kinerja bottom line atau laba bersih Cita Mineral memang baik. Karena itu, tahun ini, Yusak memperkirakan laba bersih akan kembali positif. Namun, ia belum bersedia membeberkan target penjualan dan laba pada tahun ini.

Sampai kuartal III-2017, Cita Mineral membukukan pendapatan Rp 349,78 miliar, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 yakni Rp 255,97 miliar. Namun, rugi bersih membengkak dari Rp 70,36 miliar menjadi Rp 102,25 miliar.

Tahun ini, manajemen Cita Mineral akan memaksimalkan kuota ekspor yang sudah didapatkannya. "Terkait dengan produksi, kami merencanakan sebesar rata-rata 300.000 metrik ton MGB per bulan," ucap Yusak.

Sudah ekspor alumina

Sumber pendapatan CITA antara lain berasal dari bisnis anak usahanya, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery. Perusahaan tersebut mengklaim, Well Harvest mendapatkan kontrak baru penjualan alumina tahun ini. Pesanan tersebut berasal dari Malaysia dan akan mulai dikirim pada bulan depan.

Yusak mengatakan, kontrak pesanan alumina yang didapatkan oleh Well Harvest sebesar 30.000 ton per bulan. Pengiriman pesanan tersebut akan dimulai pada Februari 2018 hingga Juni 2018. Malaysia memang menjadi salah satu pasar yang dituju anak usaha CITA itu selain China dan Timur Tengah.

Sampai Desember 2017, Well Harvest menjual 83,42% porsi alumina produksinya ke ke China. Porsi sebesar 13,64% dijual ke Timur Tengah, dan 2,23% ke Malaysia. "Well Harvest juga mulai menjual alumina ke PT Inalum," tandasnya.

CITA juga menjual MGB ke Well Harvest, dan selanjutnya diolah menjadi produk alumina. Untuk memproduksi 1 juta ton alumina membutuhkan bahan baku sekitar 3 juta ton MGB. "CITA akan siap untuk memasok bahan baku yang dibutuhkan dan mendukung Well Harvest," lanjutnya.

Saat ini kapasitas maksimal smelter grade alumina (SGA) milik Well Harvest sebesar 1 juta ton per tahun. Tahap II, pabrik ini akan mencapai kapasitas menjadi 2 juta ton per tahun. Alhasil, kebutuhan bahan baku smelter sebanyak 6 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×