kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong pemulihan ekonomi melalui Implementasi TKDN, Sucofindo bersinergi dengan KADIN


Senin, 22 Maret 2021 / 07:07 WIB
Dorong pemulihan ekonomi melalui Implementasi TKDN, Sucofindo bersinergi dengan KADIN
Nota kesepahaman sinergi yang ditandatangani Direktur Utama PT Sucofindo, Bachder Djohan Buddin dengan Ketua KADIN Provinsi Jawa Barat Cucu Sutara.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sucofindo (Persero) bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Jawa Barat dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya di wilayah Jawa Barat.

Sinergi ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) Bachder Djohan Buddin dengan Ketua KADIN Provinsi Jawa Barat Cucu Sutara.

Bachder mengatakan, sinergi ini merupakan upaya peningkatan daya saing dunia usaha melalui pemenuhan standar dan regulasi, salah satunya yakni implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga: Rekind dapat apresiasi atas komitmen menggunakan TKDN kelistrikan nasional

Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bersama soal pentingnya upaya  dalam peningkatan daya saing pelaku usaha.

“Peran KADIN Jawa Barat dalam kolaborasi ini sebagai mitra pemerintah dapat memberi masukan kepada regulator dan pelaku usaha, atas tugas dan layanan inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi dan pelatihan yang dapat diberikan Sucofindo,” kata Bachder dalam keterangan tertulis, Minggu (21/3).

Untuk diketahui, Sucofindo memang merupakan salah satu lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk membantu pemerintah dan pelaku usaha dalam meningkatkan pemakaian produk lokal. Hal ini di Peraturan Menteri Perindustrian No. 57 tahun 2006 tentang Penunjukan Surveyor sebagai Pelaksana Verifikasi Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) atas Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri.




TERBARU

[X]
×