kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua bulan, ekspor tekstil hanya naik 3%


Selasa, 25 April 2017 / 10:51 WIB
Dua bulan, ekspor tekstil hanya naik 3%


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) tumbuh mini di awal tahun 2017. Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, di bulan Januari-Februari 2017, ekspor produk TPT tersebut hanya beringsut tipis 3% menjadi US$ 2 miliar.

Kenaikan ekspor tersebut terjadi karena ekspansi yang dilakukan beberapa perusahaan tekstil. Mulai menambah volume ekspor, maupun menambah negara tujuan ekspor baru.

Salah satu perusahaan yang menaikkan target ekspor TPT tersebut dilakukan oleh PT Asia Pacific Fibers Tbk. Meski tak mengkonfirmasi ada tren perbaikan ekspor, manajemen perusahaan berkode saham POLY tersebut membidik kenaikan ekspor 10% tahun ini. "Negara tujuan kami Eropa, Brasil, Korea dan Turki," kata Prama Yudha Amdan, Corporate Communication POLY kepada KONTAN, Senin (24/4).

Adapun produk yang menjadi unggulan POLY untuk ekspor adalah serat dan benang. Meski telah berusaha menambah target ekspor, namun Prama bilang, pihaknya masih terkendala menembus pasar ekspor ke Tiongkok. Pasar di China sulit karena produksi disana lebih murah," kata Prama.

Terkait perluasan pasar ekspor TPT tersebut, Kementerian Perindustrian mengklaim tengah melakukan kajian untuk menambah daftar negara yang masuk dalam daftar perjanjian kerjasama perdagangan dengan Indonesia. Saat ini, negara yang sedang bidik untuk menjalin kerjasama ekonomi itu adalah Eropa dan Amerika Serikat.

Tak hanya itu, Kemenperin juga tengah menggodok regulasi khusus untuk kebutuhan industri tekstil yang padat karya dan berorientasi ekspor. Adapun regulasi yang dipersiapkan nantinya akan berbentuk insentif fiskal yang berupa investment allowance. Jadi, pelaku usaha akan mendapatkan diskon PPh (Pajak Penghasilan) yang nanti harus dialokasikan untuk kebutuhan ekspansi usaha, kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian.

Merujuk data Kemenperin, pada tahun 2016 lalu, nilai investasi industri TPT mencapai Rp 7,54 triliun, dengan nilai ekspor US$ 11,87 miliar. Sektor industri padat karya ini juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar 17,03% dari total tenaga kerja manufaktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×