kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Freeport Indonesia yakin kinerja bakal membaik


Rabu, 21 Februari 2018 / 11:55 WIB
Freeport Indonesia yakin kinerja bakal membaik


Reporter: Azis Husaini | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia memprediksi, kinerja tahun 2018 akan lebih baik dibanding tahun lalu. Salah satu indikasinya: produktivitas para pekerja Freeport Indonesia meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yang sering terjadi aksi pemogokan kerja.

Jurubicara Freeport Indonesia Riza Pratama menerangkan, membaiknya produksi dan penjualan tahun ini karena kadar mineral di Grasberg Open Pit sedang bagus-bagusnya. "Grasberg itu harusnya sudah tutup tahun 2017, tapi saya kira pada tahun 2019 akan habis," ungkap dia, Rabu (20/2).

Sayang, Riza enggan mengungkap target produksi dan penjualan tahun 2018. Ia khawatir terjadi sentimen negatif jika nantinya tidak tercapai. "Saya tak boleh mengeluarkan angka," ujar dia.

Meski Riza tak mau bersuara, dalam laporan keuangan Freeport McMoran tahun 2017 menyebutkan, Freeport menargetkan penjualan tembaga sebanyak 1,2 miliar pon dan 2,4 juta ons troi emas sepanjang tahun 2018.

Jumlah itu naik dibandingkan penjualan tembaga tahun lalu sebanyak 1 miliar pon dan penjualan emas 1,5 juta ons troi. "Asal tidak ada masalah labour (tenaga kerja) dan politis, tahun ini akan jadi tahun yang bagus," ujar dia.

Terkait soal harga, Freeport McMoran menargetkan harga emas tahun 2018 bisa mencapai US$ 1.300 per ons troi. Atau naik dibandingkan harga emas tahun 2017 sebesar US$ 1.268 per ons troi.

Riza berharap, meski produksi di Grasberg selesai, Freeport masih memiliki tambang underground. "Hingga awal tahun 2018 ini, kami sudah menghabiskan investasi US$ 13,8 miliar untuk membangun infrastruktur tambang bawah tanah," ungkapnya.

Dia mengklaim, saat ini pekerja Freeport sangat produktif dalam bekerja untuk mengejar target tahun ini. Apalagi Freeport sudah meminta izin ekspor konsentrat sebanyak 1,2 juta ton untuk tahun 2018. "Surat persetujuan ekspornya Selasa (20/2) ini dikirim pemerintah," ungkap dia.

Sebagai gambaran, saat ini dari 1 pekerja rata-rata bisa menghasilkan 200-300 ton konsentrat dari biasanya hanya 100 ton konsentrat. Adapun jumlah pekerja Freeport sekarang 5.000 pekerja dan dari kontraktor 2.500 pekerja.

Sebelumnya Freeport dan kontraktor mempekerjakan sekitar 33.000 pekerja. "Memang banyak berkurang, saat force majeure, ekspor dihentikan pemerintah. Tidak ada pekerjaan untuk kontraktor," ungkap Riza.

Buka kesempatan

Bagi 3.274 pekerja yang dirumahkan lantaran melakukan mogok masih dibuka kesempatan bekerja di Freeport Indonesia. "Tapi bekerja melalui kontraktor, bukan langsung menjadi pegawai," kata Riza.

Pekerja yang dirumahkan lantaran mangkir berbulan-bulan tersebut akan mendapat hak utama agar bisa diterima jika melamar ke kontraktor Freeport. "Baru 166 dari 3.274 itu yang baru bekerja di kontraktor Freeport," ujar Riza menjelaskan

Pada Desember lalu, Freeport dan 3.274 pekerja itu sudah meneken perjanjian dengan memberikan bantuan sosial kemanusian. "Kami bayarkan utang mereka. Utang mereka banyak atas nama perusahaan untuk kredit rumah. Kami juga memberikan 1,5 kali-4 kali gaji," kata Riza.

Untuk 3.274 pekerja yang dirumahkan itu, Freeport mengaku menyiapkan US$ 8 juta. Uang tersebut untuk membayar utang dan insentif. Mayoritas pekerja yang melakukan mogok kerja adalah tingkat pratama alias operator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×