kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garap angkutan perintis, Kemhub siapkan Rp 499 M


Rabu, 22 Maret 2017 / 21:05 WIB
Garap angkutan perintis, Kemhub siapkan Rp 499 M


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Perhubungan menyediakan anggaran untuk angkutan udara perintis senilai Rp 499 miliar pada tahun ini. Anggaran tersebut akan digunakan melayani 193 rute di lebih dari 100 bandara yang dikelola oleh 26 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

Selain program subsidi angkutan udara perintis untuk penumpang dan angkutan bahan bakar minyak (BBM), Kemhub akan melakukan program angkutan udara perintis kargo di tiga KPA, yaitu KPA Timika, KPA Wamena dan KPA Dekai dengan jumlah 11 rute. Program jembatan udara ini sebagai komplemen dari program tol laut yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Kebijakan ini dukungan dari sisi angkutan logistik yang diharapkan berdampak signifikan bagi penurunan harga sembako di wilayah pedalaman. Selama ini, barang-barang yang dikirim dengan kapal laut hanya sampai kota-kota di pantai. Harga di daerah-daerah pantai sudah bagus, tapi harga sembako di pegunungan masih tinggi. Oleh karena itu sembako yang diangkut oleh kapal laut tersebut nantinya akan diterbangkan ke 3 KPA tadi.

Dari tiga KPA ini nantinya akan diterbangkan ke 11 bandara-bandara yang ada di pegunungan di wilayah Papua. Dengan demikian harga sembako di kota-kota di pegunungan Papua sama dengan di kota-kota di pantai Papua.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menyatakan, angkutan udara perintis mempunyai peranan penting sebagai aksesibilitas daerah terpencil dan pedalaman yang tidak atau belum terhubungi oleh moda transportasi lain. Juga berperan membentuk konektivitas jaringan rute penerbangan yang menghubungkan rute utama ataupun rute pengumpan dalam penyelenggaraan angkutan udara nasional.

“Kebijakan ini merupakan arahan dari Menteri Perhubungan RI. Oleh karena itu saya berpesan kepada KPA untuk lebih mencermati rute-rute yang akan diterbangi oleh penerbangan perintis,” ujar Agus dalam keterangan resmi, Rabu (22/3).

Agus meminta dilakukan evaluasi secara terintegrasi terhadap penyelenggaraan angkutan udara perintis tahun anggaran 2016. Permasalahan yang muncul diharapkan mampu mendapatkan solusi sehingga tercipta pelayanan yang terbaik untuk masyarakat pad tahun anggaran 2017.

Menurut Agus, keberhasilan angkutan udara perintis bukan hanya semata-mata dilihat dari keteraturan pelayanan angkutan udara sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, namun juga tingkat keterisian penumpang yang sama baiknya sehingga program ini tidak terasa sia-sia, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut.

Dari 193 destinasi, ada bandara yang sudah disertifikasi, baru diregister dan ada juga bandara yang tidak memenuhi standar sebagai bandara sebagaimana yang telah ditetapkan Pemerintah. Seperti misalnya landasannya tidak rata tapi bergelombang dan menanjak, belum ada x-ray, belum ada pagar dan sebagainya. KPA bertugas untuk segera melaporkan kondisi bandaranya secara lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×