Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal menempuh segala cara memperbaiki kinerja. Salah satu ikhtiar maskapai ini adalah menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018 Fase I. Garuda Indonesia menargetkan penjualan tiket sebesar Rp 531 miliar.
Target penjualan tiket tersebut mencakup seluruh target perhelatan GATF di 29 kota yang berlangsung MaretApril 2018. Garuda Indonesia melego sekitar 3 juta seat atau kursi. Jadwal GATF di Jakarta adalah 6 April8 April 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Kota selain seperti Jakarta seperti Semarang, Solo, Makassar, Gorontalo, Jayapura, Palangkaraya, Sorong, Pontianak dan Batam.
Namun memang, target penjualan tiket terbesar di ibukota. "Khusus target penjualan kota Jakarta, target mencapai Rp 285 miliar dari total target Rp 531 miliar," terang Nina Sulistyowati, Direktur Marketing dan TI PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Kamis (29/3).
Menurut catatan Garuda Indonesia, target penjualan tiket GATF 2018 di Jakarta lebih tinggi ketimbang periode sebelumnya. Selama GATF 2017 Fase II di Jakarta pada September 2017 lalu, perusahaan ini mengantongi penjualan tiket sekitar Rp 213 miliar.
Garuda Indonesia berharap, GATF mampu mendukung upaya perbaikan bottom line yang rugi pada tahun 2017. "Tahun ini kami akan berusaha keras tidak mengalami rugi," imbuh Nina.
Selain ajang GATF, Garuda Indonesia akan menambah rute penerbangan dan mengevaluasi destinasi yang sudah ada. Dalam catatan KONTAN, perusahaan itu juga berniat meningkatkan frekuensi penerbangan demi mengerek available seat per kilometer. Dua contoh destinasi yang mereka bidik adalah Melbourne dan Perth.
Sepanjang tahun lalu, Garuda Indonesia menanggung rugi bersih tahun berjalan 2017 sebesar US$ 213,4 juta. Padahal pada tahun 2016, perusahaan pelat merah itu masih mampu mengantongi laba sekitar US$ 9,4 juta.
Sebanyak US$ 67,6 juta kerugian Garuda Indonesia tahun 2017 terkait operasional. Sementara rugi US$ 145,8 juta selebihnya merupakan biaya yang harus mereka tanggung karena pengampunan pajak atau tax amnesty dan denda pengadilan.
Tahun ini, Garuda Indonesia menargetkan laba bersih US$ 8,7 juta. Dan target pendapatan US$ 4,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News