kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IBcA: Pasar menjanjikan bagi industri barecore


Selasa, 07 Juni 2016 / 20:38 WIB
IBcA: Pasar menjanjikan bagi industri barecore


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Sengon adalah jenis kayu yang dihasilkan dari hutan tropis Indonesia dan komoditas ini tidak banyak dihasilkan oleh Negara tetangga. Pohon ini kategori pohon yang cepat tumbuh (fast growing species) sehingga dapat dipanen dalam waktu 5 tahun dan menjadi komoditas kayu industry di mana memiliki nilai ekonomi yang sangat baik.

Salah satu pemain cukup disegani di industryiini adalah Joko Pitoyo, mengatakan bahwa produk kayu olahan sengon ini dapat menjadi Barecore, Blockboard, plywood, fancy laminated dan beberapa produk olahan dengan Value added yang selama ini di ekspor ke Jepang, Mexico, USA, dan Eropa.

“Saya dan group saya yakin dan percaya bahwa kita pasti bisa berkembang lebih pesat dengan produk value added”, tutur pengusaha muda yang masih berusia 30 tahun ini.

Daerah penghasil kayu sengon ini tersebar di seluruh pulau jawa dan Kalimantan dan kayu ini adalah hasil perkebunan hutan rakyat.

Masalah pelik issue kehutanan di Indonesia harusnya mendapat angin segar dengan adanya industry berbasis kayu sengon, karena mengurangi resiko atas pembalakan hutan liar yang selama ini di khawatirkan masyarakat dunia, karena dengan konsep kayu industry di mana sengon adalah salah satu komoditas yang sangat menjanjikan.

Hal senada di ungkapkan Witjaksono pelaku usaha sengon optimis akan keberlangsungan bisnis kayu ini. Industri olahan kayu sengon adalah industri yang layak untuk di kembangkan, ketersediaan bahan yang melimpah, dan kebutuhan kayu dunia yang terus meningkat.

“Bisnis kayu sengon ini sangat prospek , saya yakin tiga tahun ke depan kita akan menjadi negara pengekspor kayu olahan sengon terbanyak dan terbaik di dunia,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×