kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Ikuti perintah menteri, AP I mutasi dua pegawai


Senin, 05 Januari 2015 / 19:49 WIB
Ikuti perintah menteri, AP I mutasi dua pegawai
ILUSTRASI. Tentang Only Up! Game yang Lagi Ramai, Spesifikasi PC dan Link Download


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Angkasa Pura I akhirnya juga melakukan mutasi terhadap pegawainya tak lama berselang dari keluarkan rekomendasi Menteri Perhubungan Ri Ignatius Jonan terkait insiden jatuhnya pesawat Indonesia Air Asia QZ 8051. Meski begitu, perusahaan pelat merah itu menegaskan keputusan ini dilakukan bukan karena dugaan terjadinya penyalahgunaan izin rute.

"Kami tegaskan, memutasikan atas dasar perintah dari pak menteri. Alasannya untuk kepentingan dinas," kata Farid Indra Nugraha, Sekertaris Perusahaan PT Angkasa Pura I dalam keterangan persnya, Senin (5/1).

Kedua dua pegawai yang dimutasikan itu terdiri dari satu manager operasi bandara dan satu Pengawas Tugas Operasi (PTO) Apron Movement Control (APC). Keduanya dimutasikan ke bagian keuangan dan bagian personalia yang masih berada di lingkungan bandara Juanda, Surabaya.

Sementara itu, terkait dugaan pelanggaran akibat perbedaan penggunaan data, Farid memastikan pihaknya tidak memiliki keterkaitan. Menurutnya sejak awal tahun 2014 kewenangan navigasi beralih ke AirNav Indonesia, bandara tidak lagi melayani fungsi navigiasi termasuk memberikan izin terbang.

"Kami hanya melaksanakan fungsi dalam hal ini briefing office," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia pun mengaku tidak mengetahui bagaimana akhirnya izin terbang Indonesia Air Asia untuk rute Surabaya-Singapura berubah dari Senin, Selasa, Kamis, Sabtu menjadi Senin, Rabu, Jumat, Minggu. Farid kembali menegaskan kalau ia tak memberikan izin terbang tersebut. Kata dia lebih baik hal tersebut diketahui dari hasil investigasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan.

Permintaan mutasi ini sendiri datang dari Menteri Perhubungan RI Ignatius Jonan dengan didasarkan hasil investigasi awal kementerian. Dalam pemberian izin terbang maskapai Indonesia Air Asia ke Singapura kemarin ditengarai terjadi perbedaan penggunaan data antara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan unit di bandara yang memberikan izin terakhir untuk terbang. Kementerian memberikan izin sesuai dengan izin rute yang disetujui pada hari Senin, Rabu, Kamis dan Sabtu. Sedangkan di lapangan memberikan izin berdasarkan ketersedian slot yang masih tersedia.

Akibat kesalahan penggunaan izin rute ini sendiri, kini rute maskapai Indonesia Air Asia tujuan Surabaya-Singapura juga telah dibekukan oleh pemerintah. Sebelum akhirnya pesawat dinyatakan hilang kontak, maskapai berbiaya murah itu ternyata sudah terbukti melakukan kesalahan dengan terbang di luar jadwal rute yang sudah disepakati. Pesawat berhasil berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya lantaran mendapatkan persetujuan petugas di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×