kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India minati 11 investasi sektor energi


Jumat, 21 April 2017 / 09:28 WIB
India minati 11 investasi sektor energi


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pemerintah menyatakan India berminat melaksanakan 11 investasi di bidang energi. Khususnya dalam pembangunan proyek listrik, minyak dan gas bumi (migas), energi baru terbarukan (EBT) serta pertambangan batubara.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  Sujatmiko menyatakan, Pemerintah India yang diwakili oleh Menteri Negara Energi, Batubara, dan Energi Baru dan Terbarukan, Piyush Goyal menginginkan adanya joint venture bidang energi. "Mereka ingin mengajak perusahaan Indonesia, misalnya PT PLN, PT Pertamina dan PT PGN," terang Sujatmiko di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (20/4).

Adapun 11 investasi yang diminati di antaranya, membangun power plant berbasis gas, liquefied natural gas (LNG), greenfield refinery, pengembangan upstream, membuat LED lampu initiative dan eksplorasi pertambangan bidang coaking coal. Tapi sayang, semua nilai investasi tersebut belum bisa dibeberkan.

Sujatmiko menyatakan, saat ini belum ada kerjasama yang diteken. Pemerintah India baru menunjukkan ketertarikan dan menanamkan area kerja sama yang dimungkinkan untuk dipertimbangkan.

"Pekan depan Pak Jonan (Menteri ESDM) akan mengirim tim ke India, ada dari PLN, Pertamina, oil and gas dan litbang," ungkapnya.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menerangkan, pihaknya segera menyusun tim untuk mendorong terealisasinya minat India. Baik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina maupun Perusahaan Gas Negara (PGN).

"Saya akan minta hadir dengan bicara dengan operator mereka (India) untuk kerja sama yang mudah-mudahan bisa saling menguntungkan. banyak ide bagus," urainya.

Jonan berharap, minat India menanamkan investasi di Indonesia bisa terealisasi dengan cepat. Lagi pula, setiap dua tahun sekali Pemerintah Indonesia dan India membentuk forum. "Tahun depan mudah-mudahan sudah ada yang maju. Skema awal G to G. Tapi yang bisa jalan langsung B to B," tandasnya.

Piyush Goyal mengatakan, banyak kesempatan di Indonesia untuk berinvestasi, yakni greenfield refinery. Menurutnya sudah berapa kali terjadi dialog antara Indonesia dan India. "Banyak tender yang sudah berjalan, seperti eksplorasi di blok migas baru dan India sangat senang bisa berpartisipasi," kata Piyush Goyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×