kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indo Tambangraya gencar akuisisi tambang anyar


Selasa, 14 November 2017 / 15:24 WIB
Indo Tambangraya gencar akuisisi tambang anyar


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) baru saja mengakuisisi satu tambang di Kalimantan dengan membeli 70% saham milik PT Tepian Indah Sukses (TIS) pada September 2017 lalu. Biaya akuisisi mencapai US$ 9,5 juta.

Tambang ini memiliki area konsesi sebesar 2.065 hektare (ha) dengen perkiraan cadangan produksi sebesar Rp 4,7 juta ton per tahun. Tambang ini masih green field sehingga butuh waktu sekitar setahun untuk bisa dilakukan penambangan. 

A.H. Bramantya Putra, Direktur Operasi ITMG mengatakan, pihaknya akan menggunakan waktu setahun untuk melakukan eksplorasi lanjutan dan pengeboran-pengeboran untuk bisa lebih mengetahui persisnya jumlah cadangan tambang TIS.

“Operasinya Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan ini masih green field tetapi kami yakin karena berdempetan dengan tambang kami (Trubaindo) jadi batubaranya satu kesatuan dengan tempat kami,” ujarnya, Selasa (14/11).

Akuisisi ini sebagai langkah mengamankan produksi batubara Indo Tambangraya ke depannya. Sebab, perusahaan ini akan menjual dua dari enam tambang miliknya yakni yang berlokasi di di Jorong, Kalimantan Selatan dan Kitadin, Kalimantan Timur pada kuarta II 2018. 

Sebelumnya perusahaan ini juga sudah menutup tambang Tandung Mayang. “Tambang Jorong dan Kitadin itu tingkat produksinya sudah sedikit,” lanjutnya.

Yulius Gozali, Direktur Keuangan sekaligus Investor Relation ITMG menyatakan, tahun depan perusahaan ini akan melakukan akuisisi tambang lagi untuk menambah cadangan batubara hingga 15 tahun ke depan. Saat ini, cadangan Indo Tambangraya hanya 190 juta ton atau hanya cukup untuk 7 tahun saja. Sehingga perusahaan ini akan mengakuisisi sekitar 5-10 perusahaan lagi ke depannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×