kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri penerbangan masih kekurangan kapten pilot


Kamis, 22 Maret 2018 / 00:28 WIB
Industri penerbangan masih kekurangan kapten pilot
ILUSTRASI.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penerbangan Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan peningkatan jumlah penumpang dari tahun ke tahun. Namun, di saat yang bersaman juga mengalami tantangan yaitu kekurangan jumlah kapten pilot.

Hal itu disampaikan oleh Pahala N Mansury, Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) dalam acara Indonesian Aviation Training and Education Conference (IATEC) 2018 yang digelar di Jakarta, Rabu (21/3). Permasalahan itu merupakan salah satu yang dibahas dalam kegiatan tersebut.

Sebetulnya, jumlah pilot baru atau lulusan lulusan Ab Initio sangat banyak saat ini. Tetapi pilot baru tersebut masih harus membutuhkan pelatihan lebih lanjut, memiliki jam terbang yang cukup, dan mengikuti aturan-aturan lainnya untuk bisa masuk ke level kapten pilot.

"Kekurangan level kapten pilot saat ini cukup besar. Ini bukan hanya terjadi pada satu maskapai tetapi di industri secara keseluruhan. Oleh karena itu lewat IATEC kita bisa secara bersama-sama belajar dari airlines dan asosiasi bagaimana melakukan training bukan hanya untuk pilot tetapi untuk skill yang lain juga yang dibutuhkan dalam dunia aviasi," kata Pahala, Rabu (21/3).

Pahala mengatakan, seluruh stakeholder juga harus secara bersama-sama belajar menginterpretasikan atau membaca aturan khususnya yang terkait dengan aviatic risk management agar tidak menghambat langkah peningkatan jumlah kapten pilot. "Sekarang ada peraturan yang membatasi. Oleh karena itu, maskapai dan regulator harus sama-sama bagaimana mmebaca regulasi di masing-masing negara," katanya.

Menurutnya, untuk mengatasi kekuaranga tersebut, industri aviasi Indonesia tidak banyak merekrut kapten pilot asing. Namun yang harus dilakukan adalah membahas secara bersama antara maskapai, asosiasi pilot dan regulator bagaimana mengakselerasi penerbang menjadi seorang kapten dan memastikan bahwa penerbang itu profesional dan berkompetensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×