kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor asing tertarik bangun bioskop di daerah


Rabu, 08 Februari 2017 / 17:18 WIB
Investor asing tertarik bangun bioskop di daerah


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengatakan bahwa sudah ada sejumlah perusahaan asing yang tertarik berinvestasi membangun gedung bioskop di sejumlah kota kecil di Indonesia.

"Ada perusahaan-perusahaan yang mau membantu buka bioskop di kota-kota kecil. Mudah-mudahan termasuk Papua, di sana hanya satu (bioskop). Itu tantangan kami selama ini," ucap Triawan dalam wawancara di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Rabu (8/2).

Lanjut Triawan, para investor asing dari China, Korea Selatan, dan India itu sedang menjalani sejumlah proses sebelum bekerja sama dengan Bekraf untuk penambahan dan pemerataan jumlah gedung bioskop di Tanah Air.

Namun, karena wilayah Indonesia luas, mereka masih mempelajari daerah mana yang memerlukan gedung bioskop dan memiliki kemungkinan untuk membangun gedung bioskop di sana. 

"Sedang proses, kan ada izin-izin. Sedang visibility study, karena mereka kan harus pelajari daerah tersebut gimana. Enggak bisa cepet, karena itu uang kan yang diinvestasikan," ujar Triawan.

Triawan menyebut bahwa yang kini dibutuhkan oleh industri film Indonesia adalah penambahan jumlah layar di gedung bioskop.

Ia menyebut pula bahwa baru ada 1.200 layar di Tanah Air, padahal Indonesia berpenduduk 260 juta jiwa. Sementara itu, Korea Selatan, yang memiliki 56 juta penduduk saja, sudah memiliki 3.000 layar.

"Sebetulnya bioskop Indonesia ini terbaik di dunia, sudah diakui Disney juga, di mal-mal bioskop enggak sebagus itu di luar negeri," katanya.

"Bioskop kita itu nyaman sekali, tapi kurang banyak dan kurang mencapai masyarakat menengah ke bawah, kurang masif, sehingga penonton tidak pas. Itu sekarang yang kami perjuangkan," tambahnya.

Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik, menerangkan bahwa pihaknya sedang gencar melakukan promosi di depan para investor.

Salah satu cara yang Bekraf lakukan untuk menarik investor adalah dengan memberi insentif pajak kepada para calon penanam modal.

"Kami sih optimistis, mungkin minimal 500 layar per tahun. Kami dorongnya ke daerah, misalnya kami memberi insentif pajak kepada investor yang belum buka layar di kota yang belum buka bioskop. Dengan demikian, lebih mendorong penyebaran kan," ujar Ricky. (Andi Muttya Keteng Pangerang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×