kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GIC Singapura masuk jaringan Bioskop XXI


Selasa, 06 Desember 2016 / 11:35 WIB
GIC Singapura masuk jaringan Bioskop XXI


Reporter: Anastasia Lilin Y, Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Potensi bisnis bioskop Tanah Air menyedot minat pemodal asing. Satu per satu, investor besar dunia membenamkan dananya di bisnis hiburan ini.

Setelah Cheil Jedang Cheil Golden Village (CJ CGV) Co Ltd dari Korea Selatan masuk jaringan CGV*Blitz, kini giliran gergasi investasi milik Pemerintah Singapura, Government Investment Corporation (GIC), masuk PT Nusantara Sejahtera Raya.

GIC menyuntikkan dana Rp 3,5 triliun ke pengelola jaringan bioskop XXI itu. "Investasi GIC menjadi pengakuan atas bisnis kami selama ini," kata Benny Suherman, pendiri Nusantara Sejahtera Raya dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Senin (5/12).

GIC pun optimistis dengan  keputusan investasinya di XXI. "Investasi GIC merefleksikan keyakinan kami atas potensi perkembangan jangka panjang Indonesia," ujar Amit Kunal, Kepala Direct Investment Group for South East Asia, Private Equity & Infrastructure GIC, dalam keterangan tertulisnya.

Namun, belum jelas agenda bisnis Nusantara Sejahtera setelah mendapatkan suntikan dana dari GIC. "Yang pasti kami akan terus berekspansi," ujar Catherine Keng, Sekretaris Perusahaan PT Nusantara Sejahtera Raya kepada KONTAN, kemarin.

Sejauh ini, masuknya pemodal asing besar terbukti efektif mendongkrak ekspansi pengelola bioskop di Tanah Air. Lihat saja kolaborasi CJ CGV dengan PT Graha Layar Prima Tbk, pengelola bioskop CGV*Blitz. Per 30 September 2016, CJ CGV memiliki 22,991% saham Graha Layar.

Sebelum berkongsi dengan CJ CGV, hanya ada lima bioskop Blitzmegaplex. Semua di Jakarta. "Dalam dua tahun ini berkembang menjadi 30 sampai Desember nanti dan tersebar di seluruh Indonesia," terang Bernard Kent Sondakh, Presiden Direktur Graha Layar Prima Tbk kepada KONTAN, Senin (5/12).

Tahun depan, Graha Layar akan menambah 20-30 lokasi. Dua tahun mendatang, kongsi ini menargetkan memiliki 500 layar bioskop di puluhan lokasi dengan nama CGV*blitz.

Meski demikian, Grup Multivision Plus, pemilik jaringan bioskop Platinum, belum berniat menjalin kongsi dengan pemodal asing. Menurut sang pemilik, Raam Punjabi, perusahaan ini masih berkonsentrasi membangun fundasi jaringan bioskop.

Namun Raam Punjabi tak kaget,  ke depan akan kian banyak investor asing masuk Tanah Air.  Sebab, jumlah bioskop di Indonesia masih jauh di bawah jumlah penduduk. "Saya melihat Grup Wanda dari China berpotensi masuk ke sini, mereka sudah kuasai ribuan gedung bioskop di Amerika," katanya.

Catatan Raam, satu layar bioskop Indonesia melayani 250.000 orang. Sementara Malaysia dan Thailand misalnya, satu gedung melayani 60.000-70.000 orang.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×