kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ITDC tengah memeriksa kawasan Mandalika, Lombok


Senin, 06 Agustus 2018 / 20:02 WIB
ITDC tengah memeriksa kawasan Mandalika, Lombok
ILUSTRASI. KUTA BEACH PARK THE MANDALIKA


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang merupakan perusahaan pemerintah bergerak di bidang pengembangan pariwisata saat ini fokus menggarap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika, Lombok.

Pasca terjadinya gempa berkekuatan 6.9 SR pada hari Minggu kemarin, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) fokus melakukan pemeriksaan fisik di kawasan ekonomi khusus pariwisata (KEK) Mandalika. Maklum, kawasan ini punya areal seluas 1.175 Ha ini.

"Pasca terjadinya bencana alam di Lombok, belum ada dampak signifikan yang terjadi. Secara visual tidak ada kerusakan berarti yang terjadi di dalam kawasan the Mandalika, namun saat ini ITDC masih melakukan pemeriksaan fisik seluruh bangunan yang dibangun oleh ITDC maupun bangunan-bangunan lain dalam kawasan the Mandalika," kata Ngurah Wirawan, Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC kepada Kontan.co.id, Senin (6/8).

Langkah ini dilakukan sebagai mitigasi akan terjadinya bencana alam susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Ini untuk menjamin keamanan bagi wisatawan di kawasan tersebut.

Maklum, kawasan tersebut mulai menarik perhatian pelancong. Areal Kuta Beach Park The Mandalika saat libur Lebaran lalu kedatangan sebanyak 5.000 pelancong per hari. Setelah masa libur Lebaran, jumlah pengunjung harian ke Kuta Beach Park, the Mandalika, mencapai rata-rata 2.000 pengunjung dan pada hari biasa dapat mencapai 3.000 pengunjung pada Sabtu - Minggu. Jumlah ini pun terjadi hingga mingg lalu.

"Setelah gempa bumi kedua ini, untuk tren penurunan jumlah wisatawan di Kuta Beach Park the Mandalika masih kami lihat data di lapangan," jelasnya.

Pihaknya menambahkan, untuk saat ini fokus melakukan berbagai kajian dan mitigasi risiko terhadap bencana alam susulan.

"Termasuk merumuskan jalur evakuasi yang dibutuhkan. Untuk kawasan pariwisata yang kami kelola lainnya seperti the Nusa Dua, Bali, maka kami sudah memiliki SOP kesiap-siagaan bencana yang saat ini tengah kami lengkapi, khususnya mendukung penyelenggaraan IMF - World Bank Annual Meeeting di the Nusa Dua Oktober mendatang. Untuk melengkapi SOP tersebut kami bekerja sama dengan BPBD dan BNPB Provinsi Bali serta BNPB Pusat," ujarnya.

Ia juga menambahkan jika pihaknya mengambil bagian dalam menyiapkan dan menyalurkan bantuan tanggap bencana bagi korban gempa dalam dua tahap, tahap pertama setelah gempa di Lombok Timur dan tahap kedua setelah gempa di Lombok Utara, keduanya terlaksana kurang dari 24 jam setelah gempa terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×