kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jajaki bisnis batubara, CKRA akan akuisisi Cokal


Rabu, 04 Maret 2015 / 10:59 WIB
Jajaki bisnis batubara, CKRA akan akuisisi Cokal
ILUSTRASI. program bersih-bersih Coca-Cola


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) kini masuk ke bisnis batubara. Sebab, kegiatan ekspor bijih besi dan zirkonium yang selama ini menjadi tulang punggung perusahaan agak sulit terlaksana. Pasalnya, ekspor kedua komoditas itu dikenakan bea keluar yang tinggi.

Dexter Sjarif Putra, Sekretaris Perusahaan CKRA mengatakan, pihaknya berniat mengambilalih 100% saham Cokal Limited, produsen batubara asal Australia yang beroperasi di Indonesia. Langkah ini diambil perusahaan karena ingin mencicipi  bisnis batubara coking coal.

Menurutnya, minimnya pasokan coking coal di Indonesia menjadi potensi bisnis menjanjikan. Namun, sebelum melangkah ke tahap berikutnya, manajemen CKRA akan meminta izin terlebih dahulu kepada para pemegang saham. Jika pemegang saham merestui, perusahaan ini akan melakukan uji tuntas atau due diligence.

Uji tuntas yang akan dilakukan antara lain, melaksanakan financial due diligence, legal due diligence, penilaian aset atas perseroan. "Kami sudah menerka-nerka nilai mereka di market," ungkap Dexter ke KONTAN, Selasa (3/3).

Dalam proposal akuisisi yang dikirimkan CKRA kepada manajemen Cokal Limited, perusahaan menawar A$ 70 juta untuk tambang di Kalimantan Barat milik Cokal Limited. Penawaran itu sudah melalui penelitian matang dengan melihat Joint Ore Reserves Committee (JORC) atas tambang batubara milik Cokal tersebut.

"Untuk merealisasikan akuisisi tersebut kami bermaksud melakukan aksi right issue. Nilai right issue sesuai dengan besaran nilai akuisisinya, targetnya proses akuisisi tuntas 2015, " tegas dia. 

Dexter menambahkan, selain akan masuk ke bisnis cooking coal yang gurih itu,  langkah perusahaan mengakuisisi produsen batubara kokas itu dimaksudkan juga untuk memenuhi kebutuhan peleburan pada smelter nikel dan smelter bijih besi milik CKRA yang akan segera dibabangun.

CKRA akan membangun smelter nickel pig iron dengan teknologi furnace berkapasitas 200.000 ton per tahun di Sumatra Utara. Selain itu juga SKRA akan membangun smelter feronikel di Konawe, Sulawesi Utara yang akan mulai beroperasi pada tahun 2016 mendatang.

Belum memutuskan

Sementara itu, dalam keterangan resminya, manajemen Cokal Limited membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima proposal take over dari Cakra Mineral. Juru bicara Cokal Limited Andrew Crook mengatakan kepada KONTAN, hingga kini dewan direksi Cokal Limited belum memutuskan proposal penawaran dari Cakra.

Sebagai informasi, Cokal Limited memiliki konsesi batubara di Kalimantan Barat melalui anak usahanya bernama PT Bumi Barito Mineral (PT BBM). Adapun Konsesi tambang batubara  PT BBM meliputi area seluas 15,000 hektare (ha) dan berbatasan langsung dengan konsesi milik  BHP Billiton Juloi, di Sungai Barito.

Berdasarkan hasil analisa geologi menggunakan metode JORC pada tahun 2012, IUP operasi produksi milik PT BBM memiliki cadangan cadangan terukur sebanyak 23,1 juta ton, dan cadangan terindikasi sebanyak 224 juta ton.

Nantinya, untuk produksi perdana, manajemen Cokal bakal memproduksi batubara kokas sebanyak 2 juta ton. Namun angka produksi tersebut akan dinaikkan secara bertahap hingga 4 sampai 6 juta ton pada tahun-tahun selanjutnya.

Saat ini Cokal juga tengah mempersiapkan kapal tongkang untuk pengangkutan batubara. Dalam pengangkutan batubara, Cokal sudah memiliki anak usaha patungan dengan PT Meratus Advance Maritim yang merupakan dari Group Meratus, perusahaan perkapalan sejak tahun 1957 dengan bisnis menyediakan jasa barging and shipping bagi operasi batubara di Kalimantan. Porsi saham Cokal 50% dan Meratus 50%.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×