kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jambaran Tiung Biru, proyek yang awalnya diragukan kini dijawab Pertamina EP Cepu


Kamis, 29 Agustus 2019 / 08:49 WIB
Jambaran Tiung Biru, proyek yang awalnya diragukan kini dijawab Pertamina EP Cepu
ILUSTRASI. Dirut PEP Cepu Jamsaton Nababan


Reporter: Azis Husaini, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina EP Cepu (PEPC) terus mematangkan proyek gas Jambaran Tiung Biru di Blok Cepu dan yakin bisa produksi tahun 2021. Proyek ini awalnya diragukan bisa berjalan lantaran investasi yang besar dan juga cukup kompleks. Apalagi saat itu ExxonMobil mundur dari proyek itu karena dinilai tidak ekonomis jika dikembangkan.

Asal tahu saja, proyek gas ini sebelumnya memang dipegang atau dioperatori oleh ExxonMobil, namun karena investasi yang mereka minta sebesar US$ 2 miliar tidak bisa disetujui oleh pemerintah maka proyek itu diserahkan kepada Pertamina EP Cepu.

Baca Juga: Pertamina EP Cepu catat kinerja positif pada proyek Jambaran-Tiung Biru

Dengan investasi yang tadinya US$ 2 miliar menjadi US$ 1,5 miliar, ternyata proyek Jambaran Tiung Biru sampai saat ini masih tetap berjalan. “Sudah sekitar 33% progresnya,” kata Jamsaton Nababan Direktur Utama Pertamina EP Cepu kepada Kontan.co.id, Selasa (27/8).

Dia menceritakan bahwa proyek Jambaran Tiung Biru dinilai sangat menarik dan memiliki prospek bagus. Ini terlihat dari adanya kelebihan pinjaman dari konsorsium perbankan. “Kami waktu itu bisa dapat sampai US$ 2,5 miliar, tetapi yang kami butuhkan hanya US$ 1,5 miliar,” imbuh dia.

Jamsaton menjelaskan, Pertamina EP Cepu tidak satu rupiah pun memakai investasi dari korporat pusat. Sehingga, model pembiayaan yang didapatkan oleh Pertamina EP Cepu bisa diadopsi oleh anak-anak usaha Pertamina yang lain.

“Kami diawasi oleh konsultan internasional, yang meminta laporan keuangan bulanan. Saya kira inilah yang namanya world class company, “ ujarnya.

Baca Juga: Pertamina EP Cepu (PEPC) kebut proyek Jambaran - Tiung Biru di kuartal II 2019

Jamsaton mengatakan, konsorsium bank yang memberikan pinjaman ada tujuh dengan dipimpin MUFG Bank, Ltd, adapun dengan bank trustee HSBC. Untuk bank domestiknya ada Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.

“Domestiknya saja kasih US$ 600 juta, masing-masing US$ 200 juta, kebayangkan betapa mereka percaya dengan kami,” tuturnya.

Jamsaton menjelaskan, Pertamina EP Cepu akan menjadi mesin uang bagi Holding Migas yakni Pertamina pada saat proyek Jambaran Tiung Biru berproduksi pada tahun 2021. Saat ini pendapatan perusahaan masih berasal dari bagi hasil di Lapangan Banyu Urip Blok Cepu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×