kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebanjiran pesanan kereta api, INKA yakin capai pertumbuhan bisnis tinggi


Kamis, 01 Februari 2018 / 10:15 WIB
Kebanjiran pesanan kereta api, INKA yakin capai pertumbuhan bisnis tinggi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) mendapat berkah proyek pengadaan kereta api. Banyaknya pesanan tersebut menjadikan INKA optimistis dapat menorehkan pertumbuhan bisnis yang cukup tinggi.

Tahun ini, INKA menargetkan pertumbuhan pendapatan. "Di tahun 2018 ini kami menargetkam sales sekitar Rp 3,3 triliun," ujar M. Choliq Senior Manager Humas Industri Kereta Api Indonesia kepada KONTAN, belum lama ini. Jumlah itu naik 27% dibandingkan n realisasi tahun 2017 yang hanya menggapai Rp 2,6 triliun.

Tercatat beberapa proyek yang tengah dikerjakan oleh INKA di tahun ini. Di antaranya, proyek pengadaan 31 rangkaian keretaapi light rail transit (LRT) Jabodebek yang nilainya mencapai Rp 4 triliun.

Pemesanan 438 gerbong dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga turut menjadi penyumbang pendapatan yang besar bagi INKA. Selain itu, proyek kereta Bandara Internasional Minangkabau, Sumatra Barat dan Bandara Internasional di Solo, Jawa Tengah turut menambah portofolio penjualan INKA.

Selain pasar domestik, pesanan kereta api INKA dari luar negeri juga bertambah panjang. Baru-baru ini, INKA menandatangani kontrak pembelian kereta rel diesel (KRD) dengan Philippine National Railways (PNR). Kontrak itu bernilai PHP 485 juta atau setara dengan Rp 127,3 miliar.

Choliq menambahkan, terdapat beberapa langkah yang dilakukan INKA untuk memaksimalkan pasar ekspor. Salah satunya melalui jalur pemerintah lewat duta besar Indonesia di negara tujuan ekspor.

Selama ini INKA menyasar negara-negara berkembang di kawasan Asia untuk dimasuki produk kereta api buatan perusahaan plat merah ini. Untuk membekali kompetisi bisnis dan kinerja penjualan supaya efisien, INKA mengandalkan sinergi antara BUMN.

Ketersediaan komponen INKA tak lepas dari sinergi tersebut. Contohnya kebutuhan transmisi kereta api, INKA mendapatkan dari hasil kerjasama dengan PT Pindad. Sementara untuk rangka baja diperoleh dari PT Krakatau Steel.

Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) kereta api buatan INKA tergolong tinggi. Choliq mengklaim, untuk jenis kereta barang TKDN sekitar 80% sampai 85%, untuk kereta penumpang 75%, lalu tipe LRT kisaran 50% hingga 60%.

Ia yakin, ke depan prospek industri manufaktur kereta api masih dapat tumbuh signifikan. "Karena negara sekarang kalau mengandalkan transportasi massal pasti pakai kereta api," ujar Choliq.

Untuk mengejar pertumbuhan bisnis, INKA berencana menambah satu pabrik baru di Banyuwangi, Jawa Timur dengan luas 80 hektare (ha). Perlu diketahui, saat ini INKA memiliki satu pabrik Kereta Api yang berlokasi di Madiun Jawa Timur. Berada di lahan seluas 22 ha, kapasitas terpasangnya mencapai 600 gerbong setiap tahun. "Pertengahan tahun 2018 ini pembangunan, tahun depan sudah jalan," terang Choliq.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×