kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Pertanian: Pasokan pangan aman


Minggu, 19 November 2017 / 17:32 WIB
Kementerian Pertanian: Pasokan pangan aman


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang natal dan tahun baru, permintaan atas komoditas pangan mengalami peningkatan. Meski begitu, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kemtan) Agung Hendriadi mengatakan, pasokan bahan pangan masih aman.

Agung mengatakan, peningkatan permintaan atas komoditas pangan biasanya terjadi pada awal Desember. Meski begitu, dia bilang Badan Ketahanan Pangan sudah mengantisipasi masalah ini sejak beberapa bulan sebelumnya.

“Kami sudah mengantisipasi hal ini sepanjang tahun. Karena ada pengalaman idul fitri lalu. Sehingga sudah tahu bagaimana mengatasinya,” ujar Agung kepada Kontan.co.id, Minggu (19/11).

Agung mengatakan, hingga saat ini pasokan bahan pangan seperti beras, bawang, cabai, minyak goreng, daging serta beberapa bahan pangan lainnya masih memenuhi kebutuhan masyarakat. Beras contohnya, menurut Agung hingga akhir tahun tidak akan ada lonjakan harga karena pasokannya yang masih berlebih. Dia bilang, pasokan beras di Bulog sekitar 1,2 juta ton dan cadangan beras pemerintah yang mencapai 250.000 ton.

“November dan Desember pun terdapat panen, di mana rata-rata panen sebulan sebesar 1 juta hektare. Dengan produktivitas padi 6 juta ton, kira-kira berasnya 3 juta ton, sementara konsumsi nasional cuma 2,5 juta ton. Jadi aman,” jelas Agung.

Meski begitu, Agung pun menyampaikan bahwa Badan Ketahanan Pangan tidak bisa hanya mengandalkan pasokan komoditas pangan saja. Menurutnya, rantai distribusi harus tetap dipantau dan penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) harus terus dijalankan. Dia bilang, Satgas Pangan akan kembali dimanfaatkan secara intensif supaya pihak-pihak yang mempengaruhi jalur distribusi dan yang tidak mematuhi HET bisa ditertibkan.

Menurut Agung, masih ada kendala yang dialami Badan Ketahanan Pangan dalam menjalankan tugasnya. Apalagi, menurutnya masih ada pelaku usaha yang belum mematuhi HET. “Tetapi kan kami mengontrol mulai dari pasakr induk, retail modern dan tradisional. Semuanya harus kami pantau,” ujar Agung.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×