kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub gelar bimbingan teknis rekayasa jalan dan pengelolaan parkir


Jumat, 02 Maret 2018 / 15:48 WIB
Kemhub gelar bimbingan teknis rekayasa jalan dan pengelolaan parkir
ILUSTRASI. Pemberlakuan contraflow


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas dan Pengelolaan Parkir tanggal 27 Februari- 2 Maret 2018 di Surabaya, Jawa Timur.

Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat, Pandu Yunianto, mengungkapkan, bimtek ini dilaksanakan karena dinilai sebagai upaya strategis untuk meningkatkan penyelenggaraan lalu lintas. Alasan utamanya, semakin banyak jumlah penduduk dan kendaraan bermotor, layanan juga harus ikut ditingkatkan.

Untuk meningkatkan pelayanan tersebut, Pandu juga menilai perlunya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya kini pemerintah Indonesia hampir melupakan segi pembangunan SDM.

“Dengan demikian diperlukan suatu peningkatan, perubahan, serta perbaikan dalam aspek manajemen dan rekayasa lalu lintas,” ujar Pandu dalam keterangan resminya, Jumat (2/3)

Selama ini, Pandu menilai faktor SDM dikesampingkan karena banyak pihak yang hanya berfokus pada pembangunan fisik semata. Padahal, menurut Pandu seharusnya pembangunan fisik diselaraskan dengan pembangunan SDM sekaligus.

“Seringkali gedung yang baru dibangun beberapa tahun, tapi sudah rusak tidak karuan,” ujar Pandu.

Di satu sisi, Pandu menyoroti adanya tuntutan masyarakat terhadap pemerintah.

“Masyarakat pengguna jalan menginginkan kinerja penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang profesional, optimal, andal, dan tingkat keselamatan yang tinggi,” tambahnya.

Dia menjabarkan, untuk mencapai semua hal tersebut, diperlukan suatu langkah proaktif dari pemerintah sebagai penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan.

Secara umum bimtek merupakan bekal kerja untuk tiap peserta dan juga modal yang baik bagi institusi pemerintahan. “Kita sebagai regulator harus fokus pada masalah regulasi. Tidak cukup dengan bekerja keras, tapi juga harus bekerja cerdas,” tambah Pandu.

Baginya dalam kerja cerdas yang diukur adalah tingkat produktivitas bekerjanya. Ia juga menjabarkan bahwa bekerja cerdas haruslah cekatan, efisien, responsif, disiplin, akuntabel, dan juga santun.

Ke depannya, Ditjen Perhubungan Darat berharap bimtek semacam ini mampu memberikan manfaat bagi pegawai perhubungan di daerah dalam penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan dan pengelolaan parkir.

Selain itu, saya berpesan, agar terus dipupuk rasa memiliki dengan penuh tanggung jawab untuk bersama-sama menyelenggarakan lalu lintas yang lancar dan handal. Bimtek yang dilaksanakan selama 4 hari ini diisi oleh materi manajemen dan survei Lalu Lintas dan Angkatan Jalan (LLAJ) serta pengelolaan parkir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×