kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemperin ingin ciptakan santripreneur di lingkungan pesantren


Selasa, 22 Mei 2018 / 10:36 WIB
Kemperin ingin ciptakan santripreneur di lingkungan pesantren
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memperhatikan proses produksi gula semut


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - SOLO. Kementerian Perindustrian membidik pondok pesantren di seluruh Indonesia menjadi ekosistem dalam penumbuhan wirausaha industri baru. Hal ini diungkapkan pada acara bertema “Program Penumbuhan Wirausaha Baru di Pondok Pesantren” di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan dalam implementasi ekonomi digital penting untuk membangun ekosistem. Sehingga, pondok pesantren ini yang perlu kita bidik karena memiliki basis dan potensi besar untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Menperin menjelaskan, pihaknya aktif menyosialisasikan penerapan revolusi Industri 4.0 sebagai suatu perubahan yang bisa membawa peluang atau kesempatan bagi siapapun yang mempunyai talenta termasuk santri. “Indonesia punya sumber daya manusia yang besar untuk dikembangkan agar bisa jadi negara maju di 2030. Itu salah satu kuncinya,” jelasnya Senin malam (21/5).

Dengan jumlahnya yang cukup banyak dan tersebar di seluruh pelosok daerah, pondok pesantren memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya masyarakat di pedesaan.

“Maka itu, khusus di lingkungan pondok pesantren, Kemperin telah melaksanakan program yang dinamakan Santripreneur untuk menumbuhkan wirausaha industri baru serta industri kecil dan menengah (IKM),” paparnya.

Di hadapan lebih dari 1.000 santri dari berbagai pondok pesantren yang dimiliki Muhammadiyah, Menperin memberikan apresiasi kepada lembaga pendidikan agama di lingkungan organisasi Islam yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan tersebut. “Dari 236 pondok pesantren yang dimiliki Muhammadiyah, telah dimasukkan kurikulum pendidikan tentang kemandirian dan wirausaha. Ini yang menjadi modal kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri,” terangnya

Para santri itu antara lain dari Pondok Pesantren Hajjah Nuriyah Shabran, Pondok Pesantren KH. Mas Mansur, Pondok Pesantren Muhammadiyah Abu Bakar, Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo, dan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×