kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Keuangan Krakatau Steel (KRAS) Diproyeksikan Sulit Samai Capaian Tahun Lalu


Rabu, 22 November 2023 / 17:15 WIB
Kinerja Keuangan Krakatau Steel (KRAS) Diproyeksikan Sulit Samai Capaian Tahun Lalu
ILUSTRASI. Aktivitas ekspor baja produksi PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memprediksi kinerja bisnisnya masih akan tertekan sampai penghujung tahun ini.

Sebagaimana yang diketahui, pendapatan KRAS berkurang 31% year on year (YoY) menjadi US$ 1,26 miliar per kuartal III-2023. Bersamaan dengan itu, KRAS menderita rugi bersih tahun berjalan senilai US$ 59 juta, padahal sebelumnya perusahaan ini meraih laba bersih US$ 82 juta per kuartal III-2022.

Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, penurunan kinerja KRAS sejalan dengan permintaan baja domestik pada kuartal III-2023 yang mengalami koreksi 14%. Hal ini menekan harga jual komposit KRAS sebesar 17% dibandingkan periode sebelumnya.

Selain itu, insiden kebakaran yang melanda pabrik Hot Strip Mill (HSM) 1 di Cilegon pada awal Mei 2023 berdampak signifikan terhadap kelangsungan bisnis KRAS. Ini mengingat kemampuan produksi baja KRAS menjadi lebih terbatas, yang mana berujung pada penurunan volume penjualan baja perusahaan 24% YoY menjadi 1,2 juta ton per kuartal III-2023.

Baca Juga: Weha Transportasi (WEHA) Siapkan 300 Armada Jelang Nataru

“Pabrik HSM 1 masih dalam proses pemulihan dan belum bisa beroperasi saat ini,” ujar dia dalam paparan publik, Rabu (22/11).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel Tardi menilai, berkaca pada hasil per kuartal III-2023, pihaknya memperkirakan kinerja keuangan KRAS tidak akan sebaik capaian tahun 2022.

Asal tahu saja, pendapatan KRAS pada 2022 tercatat sebesar US$ 2,23 miliar. Perusahaan pelat merah ini juga meraih laba bersih US$ 22,64 juta.

Untuk mengisi kekosongan pasar baja domestik seiring belum beroperasinya pabrik HSM 1, KRAS berupaya melakukan kerja sama trading mill to mill dengan beberapa produsen baja di luar negeri seperti Vietnam dan Korea Selatan. Upaya ini hanya bersifat sementara demi memenuhi kebutuhan baja domestik yang terus tumbuh, termasuk untuk proyek IKN Nusantara.

Selain itu, KRAS juga akan terus memaksimalkan kinerja anak-anak usahanya seperti PT Krakatau Baja Konstruksi yang bergerak di bidang penyedia baja untuk keperluan konsumtif dan PT Krakatau Sarana Infrastruktur di bidang pengelolaan kawasan dan infrastruktur penunjang industri.

Lebih lanjut, KRAS turut melakukan restrukturisasi lanjutan. Sebelumnya, sejak 2018 sampai 2013, upaya restrukturisasi KRAS membuahkan hasil berupa penurunan utang lebih dari US$ 750 juta. Masih ada beberapa utang besar yang harus dibayar oleh KRAS yakni sekitar US$ 1,3 miliar-US$ 1,4 miliar.

Tercatat ada 10 kreditur dari perbankan nasional yang memberi sinyal positif untuk melanjutkan restrukturisasi keuangan KRAS. 

Baca Juga: Arkora Hydro (ARKO) Catatkan Kenaikan Pipeline Pembangkit Listrik Tenaga Air

“Target kami restrukturisasi keuangan lanjutan ini bisa tuntas pada kuartal I-2024,” kata Tardi.

Masih terkait restrukturisasi, KRAS juga melanjutkan reaktivasi pabrik Iron and Steel Making (ISM) dengan menggandeng mitra strategis yakni Baowu Group Zhongnan. Dalam catatan Kontan, nilai investasi reaktivasi pabrik ISM tahap pertama bisa mencapai US$ 1,2 miliar untuk kapasitas 2 juta ton per tahun.

Strategi-strategi seperti itu tidak hanya ditujukan untuk meminimalisir risiko perlambatan kinerja pada sisa 2023, melainkan juga untuk memperbaiki kinerja KRAS pada 2024 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×