kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KinerjaPay, e-commerce pertama yang listing di AS


Rabu, 23 Agustus 2017 / 17:14 WIB
KinerjaPay, e-commerce pertama yang listing di AS


Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Tahun lalu, induk PT Kinerja Pay Indonesia (KinerjaPay), yaitu KinerjaPay Corp sudah terdaftar di bursa OTC Amerika Serikat dengan nama emiten KPAY. Artinya, KinerjaPay merupakan e-commerce pertama dari Indonesia yang terdaftar di bursa OTC Amerika Serikat.

"Kami sudah public listed di Amerika Serikat. Kami jual beli saham melalui free market di Amerika. Dari situ, kami membawa nama Indonesia. Kami adalah e-commerce pertama dari Indonesia yang listing di Amerika," ujar Deddy Oktomeo, CEO PT Kinerja Pay Indonesia usai konferensi Pers KinerjaPay Announces Partnership with Charity Institution in Indonesia to Support Social Welfare di Hotel Ibis Tamani, Jakarta, Rabu (23/8).

Strategi yang digunakan berbeda dengan yang lainnya. Umumnya, perusahaan akan listing saat nama mereka sudah besar. Namun, KinerjaPay memilih jalan langsung mendaftarkan diri ke bursa OTC Amerika Serikat.

"Awalnya kami pakai uang pribadi. Setelah produknya jadi, coba kenalkan ke Amerika. Kami tidak cari investor, tapi langsung ke bursa efeknya dan ikutin semua aturannya," jelas Deddy.

Deddy mengatakan, dulu saat listing pertama kali, harga sahamnya di bawah US$ 1 yaitu hanya US$ 0,5. Saat ini, harga tersebut sudah naik menjadi US$ 1,6 dan fluktuasi maksimal U$ 1,7.

Untuk listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), Deddy mengungkapkan, butuh beberapa tahun untuk memenuhi syarat dari BEI. "Sebenarnya kami bukannya enggak mau listing di Indonesia. Tapi, untuk listing di Indonesia itu butuh syarat yang tinggi untuk revenue. Aset harus berapa triliun baru bisa. Revenue juga. Itu yang harus kita capai dalam beberapa tahun ke depan," jelas Deddy.

E-commerce yang beroperasi sejak 2016 ini merupakan platform yang memberikan solusi pembayaran aman dan market place virtual, di mana pengguna dapat membeli dan menjual produk dan jasa. Layanan andalannya adalah penggunaan uang digital, di mana pengguna bisa top up saldo KinerjaPay melalui akun bank.

Di dalamnya terdapat tiga fitur. Fitur Pay untuk membayar tagihan pulsa, listrik, air, kartu kredit, asuransi, dan donasi. Fitur Buy (KinerjaMall) untuk membeli voucher, barang, jasa, dan berkurban. Fitur Play untuk bermain game dan mendapat koin yang nantinya koin tersebut bisa digunakan untuk membeli produk atau membayar tagihan di KinerjaPay.

KinerjaPay sudah memiliki 150.000 pengguna. Hingga akhir tahun ini, Deddy berharap mencapai 250.000 pengguna. Aplikasi KinerjaPay juga diharapkan diunduh di Android dan iOS sekitar 80% dari total pengguna hingga akhir tahun ini.

Selain menjual produk sendiri dengan nama KinerjaStore, KinerjaPay juga mengajak merchant-merchant untuk bergabung. Sekarang sudah 30 merchant di KinerjaPay. Sampai akhir 2017, Deddy menargetkan angka itu naik menjadi 200 merchant.

Hingga saat ini, jumlah transaksi di KinerjaPay sebanyak 8.000 transaksi per hari. Terkadang fluktuasi terjadi maksimal di angka 10.000 transaksi sehari. Deddy menargetkan, hingga akhir tahun ini, transaksi akan naik 10.000 per hari. Gross merchant value sebesar Rp 8 miliar per bulan dengan rata-rata transaksi Rp 150.000/pengguna.

Pada pertengahan Oktober 2017, KinerjaPay akan meluncurkan fitur baru, yaitu Direct Payment. Direct Payment adalah fitur di mana pengguna bisa langsung membayar dengan men-scan QR code produk mereka. "Orang kalau bayar, langsung scan QR code. Otomatis langsung bayar dan langsung kepotong (uang digital di KinerjaPay)," ujar Deddy.

Setelah itu, KinerjaPay berencana untuk membantu masyarakat Indonesia yang masih belum terjangkau penggunaan bank. Deddy menjelaskan, pihaknya ingin melalukan sistem transfer bukan melalui bank, melainkan melalui KinerjaPay. KinerjaPay akan mengajak banyak agen top up, cash out, dan lain-lain. Agen utama cash out adalah PT Pos Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×