kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kini, Baba Rafi lebarkan sayap sampai ke Amerika


Rabu, 06 Agustus 2014 / 16:02 WIB
Kini, Baba Rafi lebarkan sayap sampai ke Amerika
ILUSTRASI. Sebelum Tukar Valas, Intip Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Jumat (24/2),/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/02/2023.


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Produk waralaba dalam negeri makin diapresiasi pasar dunia. Salah satunya waralaba makanan cepat saji Baba Rafi Indonesia. Sejumlah mitra bisnis di Amerika Serikat (AS) mulai melakukan pembicaraan dagang serius. 

"Warisan kuliner bangsa ini luar biasa dan sangat beragam. Saatnya waralaba Indonesia merajai pasar dunia," ujar Ari Satria, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), dalam siaran persnya, Rabu (6/8). 

Kemendag melakukan misi dagang sebagai bagian penting dalam upaya memasarkan produk-produk dalam negeri ke dunia internasional. Hasilnya selalu positif. Produk makanan rendang dan nasi goreng bahkan telah menjadi ikon produk makanan Indonesia di tingkat internasional sebagai makanan paling lezat. 

Tak ingin tertinggal dalam persaingan global, Kemendag melalui Ditjen PEN bekerja sama dengan Atase Perdagangan Washington DC, Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Chicago dan ITPC Los Angeles juga turut berpartisipasi pada Louisiana Foodservice and Hospitality Expo ke-61 yang diselenggarakan pada 2–4 Agustus 2014 di New Orleans Morial Convention Center, New Orleans, AS. 

Peserta pameran paviliun Indonesia terdiri dari sembilan perusahaan produk makanan Indonesia yang terdiri dari Aneka Coklat Kakoa, Indokom Group, Baba Rafi Indonesia, Mega Antara Nusa, Saro Indonesia, Namnaf Mandiri, Margurite Nougat, Indofood, dan 3Anoa. 

Produk-produk yang ditampilkan antara lain sambal, makanan ringan, mi instan, coklat, kopi, hasil laut (seafood), dan bumbu instan. Stan paviliun Indonesia hampir setiap hari dipadati pengunjung. Mereka ingin merasakan cita rasa "sambal balado," atau penasaran mencoba rendang yang namanya sudah mendunia itu. 

"Para pengunjung minta agar kita lebih agresif memasarkan produk-produk kuliner khas Indonesia karena memiliki cita rasa yang unik dan berbeda," imbuh Ari. Yang juga diminati adalah produk-produk berkualitas Indonesia seperti mi instan, cokelat, kakao, dan masih banyak lagi. 

"Masyarakat Amerika dan terutama pasar luar negeri menantikan terobosan baru dalam mengolah produk kuliner dan produk makanan ringan lainnya. Kita harus lebih kreatif karena pasar Amerika terbuka lebar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×